Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Gaya Kepemimpinan SYL dalam Pandangan Amson Padolo

Catatan ini dibuat dalam rangka menyambut hari ulang tahun ke-62 Syahrul Yasin Limpo, Kamis 16 Maret 2017.

Penulis: CitizenReporter | Editor: Jumadi Mappanganro
TRIBUN TIMUR/ MUH ABDIWAN
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menggelar zikir dan doa jelang milad ke 62 di halaman kantor Gubernur Sulsel, Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Sulsel, Rabu (15/3/2017) malam. 

Oleh: Amson Padolo Ssos MSi
Kabag Protokol Protokol Biro Humas & Protokol Sulsel/ Wakil Ketua Forum Koordinasi Protokol Indonesia

"Son...Kamu dimana
"Siap...Saya di belakang panggung, Pak Gub..
"Perbaiki-ki itu sound sistemnya, Dik. Kurang enak didengar.
"Siap Pak Gub. Mohon izin dan petunjuk juga apa Pak Gub berkenan sebentar menyanyi?
"Bagus-ji player-nya? Atau jangan-mi?
"Siap Pak Gub....Mohon izin untuk saran mungkin sebaiknya menyanyi-Ki, Pak Gub
"Oke, atur mi pale lagunya
"Siap Pak Gub....

Itulah sekilas interaksi via SMS dengan Pak Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Ber-SMS-an bersama Pak Syahrul merupakan hal yang biasa saya lakukan disetiap momen acara yang dihadiri.

Beliau terkadang mengoreksi kelengkapan acara atau menanyakan berbagai hal terkait acara yang dihadiri.

Interaksi dengan SMS ini merupakan salah satu ciri khas seorang pemimpin entrepreneur seperti Pak Syahrul.

Menurut Prof Dr Mahar Mardjono, kepemimpinan entrepreneur ditandai dengan hubungan kerja yang menghadirkan suasana personal kepemimpinan efektif, kreatif dalam pengambilan keputusan, serta sikap tanggap terhadap perubahan.

Baca juga: SYL: Saya Malu Sebut Usia

Pemimpin entrepreneur mampu mengarahkan bawahan bekerja secara efektif dan efisien, mempunyai visi masa depan serta senantiasa melakukan berbagai inovasi, mengubah keadaan yang tidak atau kurang menyenangkan menjadi lebih baik.

Namun ada kesan yang lebih menyirat dengan interaksi seperti itu yakni adanya hubungan yang akrab tanpa sekat formalitas antara seorang pemimpin dengan stafnya.

Keakraban seperti ini sangat menyentuh nurani seorang staf. Apalagi terkadang kekakuan dan formalitas merupakan hal yang lumrah bagi seorang pucuk pimpinan.

Selain itu dengan interaksi SMS, Pak Syahrul mengajarkan staf-nya untuk berperan aktif dan bertanggungjawab terhadap tugas pokok dan fungsi (tupoksi) walaupun untuk hal yang sekecil-kecilnya. 

(Selengkapnya silakan baca Rubrik Opini di halaman 18 Tribun Timur edisi cetak Kamis, 16 Maret 2017)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved