Tak Punya Biaya Berobat, Kaki Warga Takalar Ini Membusuk

TRIBUNTAKALAR.COM, POLONGBANGKENG UTARA - Juma, warga Desa Balangtangayya, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Takalar, setiap hari menahan sakit karena luka di kakinya sudah berulat. 

Kondisi ekonomi membuat ia tidak mampu ke rumah sakit untuk menyembuhkan penyakit gula (diabetes) yang dideritanya sejak satu tahun lalu.

Salah satu jari kaki kirinya bahkan sudah 'lepas' akibat penyakit tersebut.

Luka di kaki pria ini karena tertusuk paku.

"Awalnya tertusuk paku dan setelah itu sudah tidak bisa disembuhkan. Sebenarnya pernah ke rumah sakit, tapi mau amputasi jadi saya tidak mau," ujar Juma yang ditemui dirumahnya, Rabu (8/3/2017) sore. 

Karena tidak punya biaya untuk berobat jalan, Juma terpaksa menggunakan jasa dukun.

Sudah 3 dukun yang berusaha menyembuhkannya namun belum mengalami perubahan.

Dukun terakhir yang mengobatinya memberikan daun untuk dililitkan pada kakinya.

"Ini yang terakhir ada sedikit perubahan, sudah mulai agak kering tapi kadang berdarah kalau saya jalan," tambahnya.

Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan BPJS tidak dimiliki Juma, sehingga membuat kondisinya semakin terpuruk.  \

Pemerintah setempat juga hingga saat ini belum memberikan perhatian.

"Kemarin berobat pakai BPJS, itupun punya saudara. Sedangkan kalau pakai BPJS itu tidak ditanggung obatnya padahal itu obatnya yang mahal. Pemerintah sampai sekarang belum ada yang perhatikan," tuturnya.

Juma berharap pemerintah khususnya Dinas Kesehatan Takalar bisa memperhatikan kondisi masyarakat yang sakit.