Ini Tuntutan Sopir Petepete yang Berdemo Besok di Maros, Makassar dan Gowa
Sopir petepete mendesak pemerintah untuk segera mencabut dan menutup jaringan aplikasi angkutan online. Massa juga mendesak, kantor perwakilan angkuta
Penulis: Ansar | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Maros, Sulawesi Selatan Ikram P Siga mengatakan, Selasa (11/10/2016) ribuan sopir angkutan petepete dan taksi yang berdemo di Maros, Makassar dan Gowa, merencanakan bermalam di kantor Dinas Perhubungan Sulsel dan di DPRD Sulsel, jika tuntutannya tidak dipenuhi.
"Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, maka kami akan bermalam di Makassar. Kami sopir angkutan legal harus berjuang supaya kendaraan online dilarang beroperasi," kata Ikram saat membagikan brosur penolakan kendaraan online dan titik aksi di Jl Cendana Maros, Selasa (11/10/2016).
Sopir petepete mendesak pemerintah untuk segera mencabut dan menutup jaringan aplikasi angkutan online. Massa juga mendesak, kantor perwakilan angkutan online ditutup.
Ikram melanjutkan, massa juga menuntut supaya pemerintah menertibkan dan menindaki kendaraan pelat hitam yang mengambil penumpang umum, baik secara online maupun ilegal.
"Kami juga mendesak, hentikan pembangunan halte BRT yang tidak sesuai dengan rekomendasi balai besar jalan nasional yang hanya merugikan petepete," ujarnya.
Massa juga akan mendesak Walikota Makassar, untuk mengevaluasi Direksi PD Parkir terminal Makassar Metro.