Sosok Ramang di Mata Jurnalis Senior M Dahlan Abu Bakar, Punya Tendangan Keras

Salah satu catatan menarik didapat Dahlan dari Maulwi adalah foto Ramang yang beredar pada 26 September 2012.

Saat itu, Ramang menguasai bola dan mengarah ke gawang Uni Soviet. Di lain sisi, pemain belakang terakhir Uni Soviet membelakangi gawangnya.

Khawatir tertinggal dari Ramang yang punya kecepatan, makanya jerseynya ditarik.

"Karena takut Ramang lolos, dia punya jersey ditarik sehingga tak berhasil bawa bola," katanya.

Dahlan mengungkapkan, Ramang memang sangat cepat. Ketika lari pertama seperti melenting.

Hal ini tak lepas dari latihan spektakuler dilakukan Ramang.

Informasi ini didapatkan Dahlan dari anak Ramang, Anwar Ramang.

Pengakuan Anwar Ramang, Ayahnya ketika di rumah latihan menggunakan ban dalam sepeda.

Satu ujung ban sepeda diikat di kayu, satu lainnya diikat di kakinya.

"Jadi dia (Ramang) latihan sekuat tenaga untuk membuat kakinya lentur. Ini saya kira latihan konvensional dan tradisional di masa itu," tuturnya.

Akademisi Universitas Hasanuddin ini juga menemukan hal menarik lain dari sosok Ramang ketika wawancara eks pegawai Rumah Sakit Pelamonia Abdul Kadir Buloto dan keluarga Ramang di Kabupaten Barru Arsyad.

Baginya wawancara itu sangat sadis. Pasalnya, kedua orang diwawancarainya menceritakan kondisi kiper harus masuk rumah sakit saat berusaha menepis tendangan keras Ramang.

Dahlan menceritakan kisah dialami Abdul Kadir Buloto.

Abdul Kadir Buloto selalu ikut di ambulance disiapkan untuk pertandingan PSM Makassar ketika bermain di Lapangan Karebosi, Makassar.

Waktu itu, PSM Makassar berjumpa PSMS Medan.