Deretan Kasus Keracunan MBG di Sulsel, DPR Minta Evaluasi Total

TRIBUN-TIMUR.COM- Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ( DPR RI ) meminta adanya revisi program pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Sejak Januari hingga September 2025, Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat 4.711 kasus keracunan dari sekitar 1 miliar porsi MBG yang telah disalurkan.

Program MBG sendiri diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada 6 Januari 2025 dengan target 82,9 juta penerima dari siswa SD hingga SMA sederajat.

Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani meminta evaluasi total program MBG.

“Evaluasi harus menyeluruh, jangan saling menyalahkan. DPR akan melakukan pengawasan langsung dari hulu ke hilir,” tegasnya.

Data yang dihimpun dari berbagai lembaga menunjukkan angka bervariasi, namun konsisten di kisaran ribuan korban.

Baca juga: Sepak Terjang Lalu Hadrian Irfani, Anggota DPR RI Prihatin MBG Bikin Siswa Keracunan

Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat sekitar 4.711 kasus keracunan dari total 1 miliar porsi yang sudah diproduksi.

Sementara Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) melaporkan 5.626 kasus di 17 provinsi.

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) bahkan menemukan 6.452 siswa keracunan hingga 21 September 2025.

Kasus paling banyak dilaporkan terjadi di Jawa Barat, dengan sebaran kasus juga meluas ke Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Sumatera Barat, hingga Sulawesi Selatan.

Kasus Keracunan 

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada 6 Januari 2025 dengan target lebih dari 82 juta penerima manfaat, kini menghadapi sorotan tajam.

Sejak berjalan sembilan bulan terakhir, tercatat ribuan siswa mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu MBG di sejumlah daerah.

Data yang dihimpun dari berbagai lembaga menunjukkan angka bervariasi, namun konsisten di kisaran ribuan korban.

Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat sekitar 4.711 kasus keracunan dari total 1 miliar porsi yang sudah diproduksi.