PSM Makassar Dinilai Kehilangan Karakter Bermain, Tak Lagi Cepat dan Keras

Hasil ini membuat PSM terpuruk di peringkat 14 klasemen dengan delapan poin, hanya unggul dua poin dari PSBS Biak di zona degradasi.

Pengamat sepak bola Syamsuddin Umar mempertanyakan hilangnya karakter cepat, keras, dan berseni dari permainan PSM.

Ia menilai permainan keras tak terlihat.

Keras bukan berarti kasar, cepat bukan berarti monoton, dan berseni bukan tari-tarian, melainkan pengorganisasian permainan dari belakang ke depan.

“Perlu sosok yang bisa membangkitkan semangat juang lagi. Sepak bola bukan hanya teknik, skill, strategi, tapi jiwa,” katanya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (27/10/2025).

Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia itu menyebut PSM kehilangan kecepatan saat membangun serangan dari belakang.

Passing tak memiliki daya ledak, counter attack minim sentuhan cepat ke sisi lapangan.

“Jadi kelihatan sekali bahwa tim ini kehilangan (gaya permainan ciri khas),” sebutnya.

Ia juga menyoroti lemahnya duel perebutan bola Akbar Tanjung cs.

Permainan dari belakang ke tengah tak tertata, bahkan pemain tengah seperti berjalan kaki saat mengoper bola.

Padahal, PSM memiliki kecepatan di sektor sayap.

Ia berharap kekurangan ini segera dibenahi.

Apalagi, secara materi pemain PSM sangat bagus.

“Semoga cepat dibenahi oleh pengelola (Manajemen PSM Makassar) supaya tidak semakin terpuruk ke bawah,” ucap pelatih yang membawa PSM juara dua kali ini.

Sementara itu, bek PSM Daffa Salman berjanji timnya akan berbenah dan mempersiapkan diri lebih baik menghadapi laga selanjutnya.