Cinta Sejati di Soppeng
Pasangan Lansia di Soppeng Wafat di Hari Sama, Ahli Psikologi Sebut Fenomena “Dying of Grief
Wafatnya pasangan asal Desa Lalabata Riaja, Kecamatan Donri-Donri ini menjadi refleksi dari keberadaan keterikatan emosional yang sangat kuat
|
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Ari Maryadi
Dokumen pribadi
SEHIDUP SEMATI - Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah Sulsel Ahmad Ridfah memberikan pandangan meninggalnya pasangan Husen (75) dan Habibah (75) di Kabupaten Soppeng. Ia mengatakan, wafatnya Husen-Habibah menjadi refleksi dari keberadaan keterikatan emosional yang sangat kuat.
"Dari sini, poinnya setidaknya tiga, pertama keterikatan emosional yang mendalam, kedua sudah puluhan tahun membangun identitas bersama, ketiga guncangan emosional akibat kehilangan," sebut dosen Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar (UNM) ini.
Ahmad Ridfah menuturkan, kematian karena kehilangan sosok tercinta bisa diminimalisir.
Caranya dengan jejaring sosial yang kuat. Tidak fokus melulu pada pasangan.
Tak kalah pentingnya, kehadiran keluarga lain.
"Keluarga perlu hadir secara emosional di kehidupan mereka berdua, sehingga fokus pasangan bisa terbagi. Jangan biarkan lansia merasa sendiri," tuturnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.