Parepare dan Mitra Jepang Perkuat Implementasi Inovasi Pengolahan Sampah Modern

Ringkasan Berita:

• Parepare dan KEAH bersama mitra Jepang membahas implementasi teknologis MoU pengolahan sampah.
• TPA Alloppoe diproyeksikan menjadi lokasi pengembangan fasilitas energi terbarukan.
• Delegasi Jepang lakukan studi potensi untuk pemanfaatan sampah menjadi RDF, listrik, gas, dan hidrogen.

TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah Kota Parepare kembali mematangkan kerja sama pemanfaatan sampah menjadi energi terbarukan bersama PT Kilau Energi Abadi Hijau (KEAH) dan mitra teknologi dari Jepang, Biotech Works–H2.

Pertemuan berlangsung di Lounge B.J. Habibie dan menjadi tindak lanjut MoU yang telah ditandatangani pada 17 Juli 2025.

KEAH anak perusahaan Bosowa Energaindomenghadirkan tim ahli dari Biotech Works–H2 Jepang untuk meninjau potensi pengembangan teknologi konversi sampah menjadi energi seperti RDF, listrik, gas, dan hidrogen.

Upaya ini diharapkan memperkuat transformasi pengelolaan sampah di Parepare menuju sistem modern dan berkelanjutan.

Sekretaris Daerah Parepare, Amarun Agung Hamka, menyebut kehadiran delegasi Jepang menjadi bagian dari percepatan implementasi teknologi energi bersih di kota tersebut.

Ia menyatakan Pemkot terbuka terhadap investasi sektor energi terbarukan dan siap mendukung proses kajian teknis yang diperlukan.

Salah satu lokasi yang menjadi fokus pengembangan adalah TPA Alloppoe seluas 9,8 hektare. Area landfill seluas 3,55 hektare dinilai memiliki potensi untuk dimaksimalkan melalui teknologi baru berbasis pemrosesan sampah.

Delegasi Jepang menegaskan ketertarikan mereka melakukan studi komprehensif mengenai karakteristik sampah di Parepare dan peluang penerapan teknologi konversi energi yang telah mereka gunakan di beberapa negara Asia.

Dengan kunjungan ini, Pemkot berharap proses realisasi kerja sama dapat berjalan lebih cepat serta membuka peluang investasi energi hijau yang lebih luas ke depannya.(*)