Dapat Dana Hibah, BEM Kalla Institute Gagas Akselerasi Ekonomi Kreatif Desa Tabo-Tabo Pangkep
BEM Kalla Institute dapat dana hibah nasional dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk program pengabdian masyarakat tahun 2025.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Sakinah Sudin
Ringkasan Berita:
- BEM Kalla Institute berhasil meraih dana hibah nasional dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk program pengabdian masyarakat tahun 2025.
- Program bertema “Akselerasi Ekonomi Kreatif Desa” berfokus pada pengembangan wisata dan pemberdayaan ekonomi lokal di Desa Tabo-tabo, Kabupaten Pangkep
- Kegiatan berlangsung September–Desember 2025, melibatkan mahasiswa dan masyarakat dalam pelatihan produksi, pemasaran, hingga pengelolaan desa wisata.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Kalla Institute.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kalla Institute berhasil meraih dana hibah.
Program ini bentuk dukungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk pelaksanaan tahun 2025.
Program bertajuk Akselerasi Ekonomi Kreatif Desa Melalui Inisiasi Mahasiswa Berdampak fokus kembangkan potensi wisata dan pemberdayaan ekonomi lokal di Desa Tabo-tabo, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan pengelolaan desa wisata serta mengembangkan produk khas desa agar memiliki nilai jual dan daya saing lebih tinggi.
Seleksi program hibah berlangsung secara nasional dan ketat dari 13 Juli hingga 1 Agustus 2025, melibatkan ribuan proposal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Dosen pembina BEM Kalla Institute Muhammad Fachrul Salam mengatakan capaian ini sebagai wujud nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.
“Kami tidak hanya ingin mahasiswa unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan mampu memberikan dampak langsung bagi masyarakat,” kata Fachrul, Selasa (11/11/2025).
Ketua BEM Kalla Institute Cherry Arma Sari menyampaikan kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk belajar langsung di lapangan.
“Ini bukan sekadar proyek, tetapi proses belajar nyata. Kami belajar memahami masalah sosial, bekerja sama dengan masyarakat, dan mencari solusi yang berkelanjutan,” kata Cherry.
Program pendampingan mulai September hingga Desember 2025, dengan tahapan kegiatan meliputi produksi, pemasaran, hingga evaluasi produk dan potensi wisata lokal.
Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Tabo-tabo.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, Ambo Tang, mengapresiasi kontribusi mahasiswa Kalla Institute.
“Kami sangat berterima kasih. Pelatihan ini membuka wawasan baru bagi kami, terutama dalam mengelola desa wisata dan meningkatkan kualitas produk UMKM agar lebih menarik,” katanya. (*)
Kalla Institute
dana hibah
Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi
Desa Tabo-tabo
Pangkajene dan Kepulauan
| Alumni Kritik Penunjukan Plh Rektor UNM dari Luar Kampus: Apakah Semua Warga UNM Dihukum? |
|
|---|
| Perda Baru Makassar Bakal Atur Dana Hibah untuk Pesantren |
|
|---|
| 12 Saksi Diperiksa, Siapa Dalang di Balik Dugaan Korupsi Rp9,5 Milliar Baznas Makassar? |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Ambulans Laut dari Pulau Tinggalungan ke Dewakkang Hilang Kontak di Selat Makassar |
|
|---|
| Kejati Sulsel Masih Telusuri Dugaan Penyimpangan Dana Hibah KONI |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20251111-BEM-Kalla-Institute-Gagas-Akselerasi-Ekonomi-Kreatif-Desa-Tabo-Tabo-Pangkep.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.