Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Sofyan Franyata Hariyanto Peluang Jadi Gubernur Setelah Wahid Kena OTT KPK

Gubernur Riau Abdul Wahid terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

|
Editor: Ari Maryadi
Tribunnews
CALON PLT GUBERNUR - Wakil Gubernur Riau Sofyan Franyata Hariyanto. Politisi Golkar itu berpeluang jadi Plt Gubernur Riau menggantikan Abdul Wahid yang kena OTT KPK. 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Sofyan Franyata Hariyanto berpeluang naik kelas jadi Pelaksana tugas Gubernur Riau.

Politisi Golkar kelahiran 30 April 1965 itu berpotensi mengisi kekosongan sepeninggal Abdul Wahid.

Gubernur Riau Abdul Wahid terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

OTT KPK terhadap Abdul Wahid berlangsung Senin (3/11/2025).

Abdul Wahid ditangkap tangan KPK jelang ulang tahunnya yang ke-45 tahun pada 21 November akhir bulan ini.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Fitroh Rohcayanto, membenarkan perihal adanya operasi tangkap tangan (OTT) di Pekanbaru, Riau.

“Benar,” singkat Fitroh, saat dikonfirmasi Tribun Pekanbaru, Senin (3/11/2025) malam.

Kabarnya, ada sejumlah orang yang diamankan.

Termasuk kabarnya, salah satunya Gubernur Riau, Abdul Wahid.

Terkait kebenaran hal tersebut, Fitroh membenarkannya.

“Ya,” singkatnya.

Namun, kronologis penangkapan dan terkait kasus apa, belum diketahui.

Tambahan informasi berikutnya, tim KPK juga mendatangi Kantor Dinas PUPR Riau.

Hingga kini, Tribun Pekanbaru masih mencoba informasi lanjutan.

Profil Calon Plt Gubernur Riau

Sofyan Franyata Hariyanto (atau yang lebih dikenal dengan S. F. Hariyanto) (lahir 30 April 1965) adalah seorang birokrat Indonesia yang pernah menjabat sebagai Penjabat Gubernur Riau sejak 29 Februari 2024 hingga 15 Agustus 2024 dan Wakil Gubernur Riau sejak 20 Februari 2025. Sebelumnya, Ia menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Riau sejak 2021–2024.

Kehidupan awal dan pendidikan

Sofyan lahir di Pekanbaru pada tanggal 30 April 1965. Ia menempuh pendidikan di SD Negeri Teladan Pekanbaru tahun 1976 dan melanjutkan pendidikan di SMPN 5 Pekanbaru tahun 1982.

Setelah lulus dari SMAN 1 Pekanbaru tahun 1983 ia melanjutkan, pendidikan Diploma 3 di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri pada tahun 1988.

Dia melanjutkan pendidikannya dengan meraih gelar sarjana teknik sipil di Universitas Islam Riau pada ahun 1992 dan gelar magister Teknik Sipil di Universitas Islam Indonesia pada tahun 2006.

Karier

Ia memulai kariernya dari pegawai honorer dari 1983 sampai 1987.

Ia lalu diangkat pegawai negeri sipil (PNS) pada 1 November 1987.

Pada tahun 2005, ia menjabat sebagai Kepala Seksi Pembangunan Prasarana Jalan di Sub Dinas Prasarana Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Provinsi Riau dan berlanjut sebagai Kepala Sub Dinas Prasarana Jalan serta Kepala Balai Laboratorium Pengujian Dinas yang sama pada 2008.

Pada periode 2008–2010, dia menjabat sebagai Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau dan kemudian diangkat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau dari tahun 2010 hingga 2014.

Selanjutnya, dia menjadi Staf Ahli Gubernur Bidang Infrastruktur Provinsi Riau dari tahun 2014 hingga 2015 dan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Riau.

Pada 2016, dia berpindah ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai Pelaksana Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri.

Dari periode 2017 hingga 2018, dia menjabat sebagai Penelaah Kebijakan di Subbagian Penyiapan Pendanaan Infrastruktur Daerah dan pada 2018–2021, dia mengisi berbagai posisi di Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR, mulai dari Inspektur II hingga Inspektur VI.

Pada 2021, dia menjadi Staf Inspektorat VI.

Pada 18 Maret 2021, ia diangkat menjadi Sekretaris Daerah Provinsi Riau dan kemudian pada 29 Februari 2024, ia dilantik menjadi Penjabat Gubernur Riau setelah menjabat sebagai pelaksana harian sejak sembilan hari sebelumnya.

Pada 28 Agustus 2024, ia berpasangan dengan Abdul Wahid mendaftarkan diri dalam Pemilihan umum Gubernur Riau 2024 diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai NasDem.[4] Pasangan ini meraih 1.224.193 suara dan terpilih sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur.[5] Mereka pun dilantik pada tanggal 20 Februari 2025 secara serentak di Istana Merdeka.[6]

Kehidupan pribadi
Ia menikah dengan Adrias dan memiliki 1 anak.

Kontroversi

Keluarga Hariyanto menjadi sorotan publik ketika menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Riau.[8] Mereka dikenal cukup kontroversial karena istri dan putrinya gemar pamer barang-barang mewah mulai dari sandal, sepatu, hingga tas di media sosial Instagram, namun akun Instagram itu sudah menghilang

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved