Profil Rajiv Politikus Muda Partai NasDem Mangkir dari KPK, Terseret Masalah CSR BI - OJK
Namun Rajiv mangkir dari pemeriksaan. Hal itu disampaikan Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo.
TRIBUN-TIMUR.COM - Profil Politikus Partai NasDem, Rajiv.
Rajiv mangkir dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (27/10/2025).
Anggota Komisi IV DPR RI itu dijadwalkan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) terkait program sosial (CSR) Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun Rajiv mangkir dari pemeriksaan.
Hal itu disampaikan Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo.
Pemeriksaan Rajiv sedianya di Gedung Merah Putih KPK.
"Saksi tidak hadir, penyidik akan koordinasikan kembali untuk agenda penjadwalan pemanggilan pemeriksaan berikutnya," kata Budi dalam keterangannya, Selasa (28/10/2025).
Pemanggilan terhadap Rajiv ini menambah daftar politikus NasDem yang diperiksa dalam pusaran kasus korupsi dana CSR yang merugikan keuangan negara tersebut.
KPK telah menetapkan dua anggota DPR RI sebagai tersangka dalam kasus ini.
Salah satu tersangka adalah Satori (ST) yang juga berasal dari Fraksi Partai NasDem.
Tersangka lainnya adalah Heri Gunawan (HG) dari Fraksi Partai Gerindra.
Dalam konstruksi perkara, Satori dan Heri Gunawan diduga kuat memanfaatkan kewenangan mereka saat masih bertugas di Komisi XI DPR RI (mitra kerja BI dan OJK) pada periode 2019–2024.
Keduanya, yang saat itu menjabat sebagai anggota Panitia Kerja (Panja) Komisi XI, diduga mengatur agar dana CSR dari BI dan OJK pada periode 2021–2023 disalurkan ke yayasan-yayasan fiktif yang terafiliasi dengan mereka.
KPK menduga Satori menerima total Rp 12,52 miliar melalui 8 yayasan, sementara Heri Gunawan menerima Rp 15,86 miliar melalui 4 yayasan.
Saat ini, penyidik KPK tengah gencar melakukan penelusuran aset (asset recovery) dari kedua tersangka.
KPK telah menyita 15 unit mobil dari Satori di Cirebon dan satu unit mobil mewah Hyundai Palisade dari Heri Gunawan, yang diduga dibelikan untuk seorang teman wanitanya.
Bantahan Satori dan Penyitaan Aset
Dalam pemeriksaan sebelumnya pada Kamis (11/9/2025), Satori telah membantah bahwa 15 mobil miliknya yang disita KPK berasal dari uang korupsi.
Ia mengklaim aset tersebut diperoleh dari bisnis jual beli mobil yang telah ia jalankan bahkan sebelum menjadi anggota dewan.
"Itu dibeli semenjak ada yang sebelum saya jadi anggota DPR. Mobil jualan, showroom-lah," kata Satori saat itu.
Penyitaan belasan mobil mewah tersebut, termasuk Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, hingga Toyota Alphard, dilakukan KPK di Cirebon, Jawa Barat, sebagai bagian dari upaya pelacakan aset untuk memaksimalkan pengembalian kerugian negara.
Dalam konstruksi perkaranya, Satori diduga menerima aliran dana hingga Rp12,52 miliar melalui 8 yayasan yang terafiliasi dengannya.
Untuk mendalami skema korupsi ini, KPK juga telah memeriksa Deputi Gubernur BI, Fillianingsih Hendarta, pada Kamis (11/9/2025).
Pemeriksaan tersebut fokus pada mekanisme perencanaan, pelaksanaan, hingga pertanggungjawaban Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) yang diduga diselewengkan.
Profil Rajiv
Sosok Rajiv, politikus muda dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) berhasil menembus parlemen di Senayan.
Pria kelahiran 3 Mei 1991 ini dikenal memiliki latar belakang ganda, pengusaha sukses sekaligus kader militan Partai NasDem di Jawa Barat.
Rajiv terpilih sebagai Anggota DPR RI periode 2024-2029 mewakili Daerah Pemilihan Jawa Barat II .
Dapil Jabar II meliputi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Perolehan suaranya, 58.018 suara.
Saat ini, di parlemen, Rajiv dipercaya duduk di Komisi IV yang membidangi Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, dan Pangan.
Selain itu, ia juga aktif sebagai Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI.
Jejak Karier Politik dan Bisnis
Sebelum menjadi legislator, Rajiv memiliki rekam jejak cukup mentereng di dunia usaha dan olahraga.
Ia merintis karier sebagai trader dan kemudian mengembangkan bisnis di sektor tambang, termasuk nikel dan batu bara.
Di dunia olahraga, ia sempat menjabat sebagai Wakil Presiden klub sepak bola RANS Nusantara FC pada tahun 2021, klub yang didirikan oleh sahabat karibnya, Raffi Ahmad.
Karir politiknya di NasDem dimulai sejak 2021. Ia langsung dipercaya menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Wilayah (DPW) Partai NasDem Jawa Barat.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
| Mengapa KPK Baru Berani Umumkan Usut Proyek Kereta Cepat Whoosh? |   | 
|---|
| Bahlil Lahadalia: Sulsel Wajib Kembali Direbut Golkar |   | 
|---|
| Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif Juara I Lomba Konten Digital di Partai Nasdem |   | 
|---|
| KPK Setuju Pernyataan Menkeu Purbaya, Kasus Jual Beli Jabatan di Bekasi Diungkit Lagi |   | 
|---|
| Sosok Kombes Jean Calvijn Kapolrestabes Medan Datangi Kantor DPW Nasdem Sumut untuk Mohon Maaf |   | 
|---|

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											 
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.