Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Daftar Wilayah Cuaca Terpanas di Indonesia, Setara Panas di Mekkah

Satuan Celsius adalah salah satu satuan utama digunakan mengukur suhu, tingkat panas atau dingin suatu benda/lingkungan.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
CUACA PANAS - Ilustrasi cuaca panas ekstrem. Cuaca panas ekstrem melanda berbagai daerah Indonesia, termasuk Sulawesi bagian selatan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Cuaca panas ekstrem melanda berbagai daerah Indonesia.

Cuaca panas menjadi topik utama perbincangan masyarakat belakangan ini.

Berdasarkan data resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu maksimum di beberapa daerah bahkan menyentuh angka 37,6°Celcius.

Satuan Celsius adalah salah satu satuan utama digunakan mengukur suhu, tingkat panas atau dingin suatu benda/lingkungan.

Suhu panas di Indonesia sama di Mekkah, Arab Saudi.

Suhu tertinggi harian Arab Saudi rata-rata mencapai 39°C, dengan suhu terendah malam hari sekitar 26°C.

Kondisi ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga pergantian bulan.

BMKG mengonfirmasi, fenomena peningkatan suhu ini bukan sekadar sensasi, melainkan hasil dari interaksi kompleks antara faktor astronomis dan meteorologis.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa suhu terik yang dialami Indonesia sebagian besar disebabkan oleh dua faktor utama yaitu posisi gerak semu matahari dan Monsun Australia serta udara kering.

Pada bulan Oktober, posisi gerak semu matahari cenderung berada di belahan bumi selatan (selatan ekuator). 

"Posisi ini menyebabkan wilayah Indonesia di bagian tengah dan selatan, termasuk Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua menerima intensitas penyinaran matahari yang optimal dan lebih lama,", dikutip dari laman bmkg.go.id, Kamis (16/10/2025).

Kemudian adanya penguatan angin timuran, atau dikenal sebagai Monsun Australia, yang membawa massa udara kering dan hangat. 

Masuknya udara kering ini menekan pembentukan awan hujan (tutupan awan minim). 

Akibatnya, radiasi matahari dapat mencapai permukaan bumi secara langsung dan maksimal, membuat suhu terasa jauh lebih panas.

Fenomena ini, menurut Guswanto, merupakan hal yang wajar terjadi saat transisi musim, namun peningkatan intensitasnya membuat suhu terasa lebih tidak nyaman. 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved