BGN Wajib Evaluasi, Senator Sulsel Tamsil Linrung Minta SPPG Bermasalah Ditutup
Sembilan bulan berjalan, ribuan siswa mengalami keracunan usai mengonsumsi menu MBG di sejumlah daerah.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Makan Bergizi Gratis (MBG) sedang mendapat sorotan tajam.
Kasus siswa keracunan imbas paket makan MBG sedang meningkat.
Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung meminta Badan Gizi Nasional (BGN) segera melakukan evaluasi.
Tamsil ingin setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bermasalah tidak di toleransi lagi.
Mengingat angka keracunan yang terus meningkat.
"Setiap MBG, setiap dapur yang melakukan kesalahan, sampai kesalahan-kesalahan yang sangat luar biasa seperti yang kita saksikan ini, supaya tidak ada toleransi. Itu ditutup, bahkan tukangannya ditutup," ujar Tamsil Linrung saat diwawancarai di Pangkep pada Sabtu (27/9/2025).
Tamsil Linrung meminta ada investigasi terkait penyebab keracunan.
Baca juga: Penyerapan Baru 18,3 Persen dari Rp71 Triliun, Anggaran MBG Melonjak Jadi Rp335 T di APBN 2026
BGN pun punya tugas berat menganalisis penyebab terjadinya keracunan.
"Ditelusuri apa sesungguhnya yang terjadi di belakang MBG. Jangan-jangan ada sabotase dan lain-lain," lanjutnya.
Evaluasi pelaksanaan MBG lebih dulu disuarakan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Putih Sari.
Putih Sari mengaku akan segera mengevaluasi berjalannya MBG.
"Mungkin nanti kami juga perlu dorong adanya koordinasi lintas kementerian. Kementerian Tenaga Kerja, maupun juga BGN dan Kementerian Kesehatan, terkait dengan kelayakan ataupun kompetensi dari para penjamu makanan yang memang ada di dapur SPPG-SPPG yang menjalankan program MBG ini," kata Putih Sari saat ditemui di BBPVP Makassar pada Kamis (25/9/2025) sore.
Sembilan bulan berjalan, ribuan siswa mengalami keracunan usai mengonsumsi menu MBG di sejumlah daerah.
Data BGN mencatat sekitar 4.711 kasus keracunan dari total 1 miliar porsi yang sudah diproduksi.
Sementara Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) melaporkan 5.626 kasus di 17 provinsi.
Baca juga: Pemkab Pinrang Alihkan Anggaran MBG Rp16 Miliar ke Infrastruktur dan Pendidikan
Patih Sari mengaku perangkat MBG dari bagian dapur hingga distributor harus dievaluasi kembali.
"Saya lihat kalau memang perlu dilatih dan perlu adanya sertifikasi, kita bisa manfaatkan balai-balai besar yang memang sudah ada di berbagai daerah," kata Putih Sari.
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman juga sudah bertemu Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) Wilayah Sulsel, Handayani Syaukani beserta jajaran di Rumah Jabatan Gubernur, Kamis (25/9/2025).
Andi Sudirman meminta SPPG di Sulsel mendapat pengawasan ketat.
“Kita ingin memastikan kedepan anak-anak mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi setiap hari. Hari ini bersama KPPG tentu sangat membantu dalam mendukung ketersediaan dapur dan tenaga yang terlibat,” ujar Andi Sudirman dalam keterangan tertulisnya.
Usai berbincang di Rujab, Andi Sudirman bersama Handayani salah satu SPPG di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI).
Andi Sudirman meninjau setiap ruang, peralatan hingga kelengkapan sarana dapur.
Begitu juga proses distribusi yang akan menjangkau sekolah-sekolah penerima manfaat.(*)
BeAT One Piece x Tahilalats di NIPAH Park Makassar, Ada Edisi Usopp dan Nami |
![]() |
---|
Profil Irjen Pol Midi Siswoko, Baru 6 Bulan Jabat Gubernur Akpol saat Cabhatar Asal Sulsel Wafat |
![]() |
---|
Honda CMX1100 Rebel dan XL750 Transalp Pikat Pengunjung MUF Auto Fest 2025 |
![]() |
---|
Tamsil Linrung Puji Capaian Amran Sulaiman Angkat Derajat Pertanian Indonesia |
![]() |
---|
Polda Sulsel Dipimpin Tiga Kapolda Setahun Terakhir, Lulusan Akpol 91 Gantian Tugas di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.