Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Cucun Ahmad Wakil Ketua DPR RI Marahi Kepala SPPG Imbas Keracunan MBG

Kasus keracunan makanan akibat konsumsi MBG dialami ratusan siswa di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
CUCUN AHMAD - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal di DPR RI pada Selasa (17/6/2025). Cucun Ahmad murka imbas kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bandung Barat. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Cucun Ahmad, Wakil Ketua DPR RI jadi perhatian.

Cucun Ahmad murka imbas kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bandung Barat.

Kasus keracunan makanan akibat konsumsi MBG dialami ratusan siswa di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Kasus ini menyita perhatian, Cucun.

MBG adalah program nasional Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto-Gibran.

MBG bertujuan menurunkan angka stunting dan kemiskinan.

Serta meningkatkan status gizi anak-anak dan kelompok rentan.

Namun, dalam pelaksanaannya, program MBG justru menimbulkan masalah seperti keracunan makanan yang terjadi di sekolah-sekolah di berbagai wilayah termasuk KBB.

Keracunan massal terjadi dua kali di KBB, pertama terjadi di Kecamatan Cipongkor pada Senin (22/9/2025), dengan jumlah korban sebanyak 411 siswa.

Dua hari kemudian, keracunan massal kembali terjadi, yakni di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas dengan jumlah ratusan korban.

Menurut Cucun, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengolah hidangan tersebut tidak mengikuti standar operasional (SOP) produksi hingga mengakibatkan keracunan massal.

Bahkan, Cucun sampai memarahi sang Kepala SPPG yang bertanggung jawab.

Sosok Cucun Ahmad Syamsurijal

Cucun Ahmad Syamsurijal lahir di Bandung, Jabar pada 8 November 1972.

Riwayat pendidikannya dimulai tahun 1979 di mana ia menutut ilmu di MIN Sutam / MIN 1 Bandung dan lulus pada 1985.

Cucun kemudian bersekolah di SMP Negeri 2 Ciparay, Bandung (1985–1988) dan SMA Islam Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat (1988–1991).

Di perguruan tinggi, Cucun menempuh pendidikan S-1 Peradilan Agama, Institut Agama Islam Cipasung (1991–1996).

Ia selanjutnya mengambil S-2 Administrasi Publik di Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung (2016–2018).

Kemudian, Cucun melanjutkan pendidikan S-3 Administrasi Publik di Unpad (2018–2022)

Riwayat Organisasi

Bendahara PC NU Kabupaten Bandung (2004–2009).

Ketua PW LP NU Jabar (2005–2010).

Wakil Bendahara Umum DPW PKB Jabar (2005–2010).

Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung (2009–2020).

Ketua Umum DKN Garda Bangsa (2016–2021).

Ketua Bidang Hukum dan Perundang-undangan DPP PKB (2019–2024).

Wakil Bendahara Umum IKA PMII Jawa Barat (2022-2027).

Karier Cucun

Manajer Pemasaran PT Haji Saepudin

Direktur Utama PT Ghaida Sugih Mulya

Commanditer CV HS Putri

Rekam Jejak Cucun di Kursi Dewan

Kini, pria berusia 52 tahun itu menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2024-2029 mewakili Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Cucun sendiri telah menjabat anggota DPR RI selama tiga periode berturut-turut, yakni 2014–2019, 2019–2024, dan 2024-2029.

Ia mewakili daerah pemilihan (dapil) Jabar II, yang meliputi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

Pada masa awal menjabat sebagai anggota DPR (periode 2014-2019), Cucun tercatat pernah ditugaskan sebagai anggota Komisi IV dan Komisi V.

Kemudian, pada periode 2019-2024, Cucun ditugaskan menjadi anggota Komisi III dan sekaligus turut dipercaya menjadi Ketua Fraksi PKB di DPR RI.

Suami Eneng Sumiati tersebut sempat menjadi Ketua Fraksi untuk periode 2018–2019 dan Sekretaris Fraksi PKB di DPR RI (2016–2018).

Adapun sejak tanggal 1 Oktober 2024, Cucun merupakan salah satu pimpinan DPR RI yang menjabat bersama-sama dengan Puan Maharani dari Fraksi PDI-Perjuangan (PDIP), Adies Kadir dari Fraksi Partai Golkar, Sufmi Dasco Ahmad dari Fraksi Partai Gerindra dan Saan Mustopa dari Fraksi Partai NasDem.

Sebagai pimpinan DPR 2024-2029, Cucun memiliki tugas mengoordinasikan ruang lingkup tugas bidang Kesejahteraan Rakyat (KORKESRA) yang meliputi Komisi VIII, Komisi IX, Komisi X, Mahkamah Kehormatan Dewan dan Badan Urusan Rumah Tangga DPR-RI.

Pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2024, Cucun merupakan peraih suara terbanyak di antara seluruh caleg DPR RI di Dapil Jabar II dengan capaian sebanyak 267.788 suara. 

Harta Kekayaan Cucun

Dikutip Tribunnews.com dari elhkpn.kpk.go.id, berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan Cucun ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 31 Desember 2024, Wakil Ketua DPR itu memiliki harta kekayaan dengan nominal sebesar Rp31,3 miliar.

Marahi Kepala SPPG

Bersama Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail (Jeje Govinda), Cucun Ahmad Syamsurijal mendatangi SPPG Yayasan Rajib Putra Barokah, Dapur Makmur Jaya di Kampung Cipari, Desa Cijambu, Kecamatan Cipongkor, KBB, pada Kamis (25/9/2025).

Untuk diketahui, SPPG merupakan unit operasional yang berperan dalam pelaksanaan program MBG.

Dalam kunjungannya itu, Cucun sempat memarahi Ikbal Maulana Ramadan, selaku Kepala SPPG tersebut.

SPPG tersebut merupakan pihak yang memproduksi 3.567 paket MBG hingga menyebabkan setidaknya 411 siswa di Kecamatan Cipongkor mengalami keracunan pada Senin lalu.

Cucun menilai pihak SPPG telah melakukan pelanggaran SOP produksi MBG hingga berujung pada terjadinya keracunan massal.

Proses memasak disebut dimulai pada pukul 23.00, yang dinilai terlalu dini.

"Salah, sudah keluar dari SOP, ini harus dievaluasi. Kamu sekolah dulu? Kan disekolahkan dulu. 10 SOP itu kami rapat dengan BGN kami tau, jam berapa untuk PAUD, TK, SD, jam berapa SMP dan SMA itu sudah ada, berarti kamu lupa, perlu dievaluasi," ujar Cucun saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di SPPG tersebut, Kamis, dilansir TribunJabar.id.

Cucun mengungkapkan, jarak antara proses memasak dengan jadwal konsumsi siswa dinilai terlalu lama.

Idealnya, waktu mengolah MBG dengan jadwal konsumsi tidak lebih dari 4 jam.

"Untuk sampai ke jam 7 pagi di kirim ke PAUD TK, berapa jam. Kan maksimal 4 jam (setelah di masak) kita akan tertibkan SOP ini," sebut Cucun.

Cucun juga sempat menyinggung soal bahan baku yang bermasalah yang menjadi sumber keracunan di Cipongkor.

Hal itu bahkan dikonfirmasi langsung oleh Cucun kepada Kepala SPPG.

Cucun pun mendorong agar Kepala SPPG untuk berani bersikap saat mendapati bahan baku yang akan dimasak dalam kondisi tidak layak.

"Saya tanya, kemarin pasti ada problem di bahan makanan, clear kan. Pokoknya jangan takut sama Yayasan, kamu yang berkuasa di sini, tolak saja," tegasnya.

Ikbal kemudian mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi setelah sajian MBG yang mereka produksi menyebabkan keracunan massal.

"Untuk evaluasi pasti ya," ucap Ikbal.

Ikbal menegaskan bahwa, proses produksi MBG yang dilakukan pihak SPPG tidak mengalami masalah.

Proses tersebut telah dilakukan dari awal mereka dipercaya untuk memproduksi sajian MBG.

"Tidak ada masalah, karena metode masak dari kejadian senin ditarik ke dua minggu ke belakang itu sama metodenya, dan jamnya sama," tandasnya.

3 SPPG Ditutup Sementara

Sementara itu, Jeje mengonfirmasi telah menutup sementara tiga SPPG yang menyebabkan siswa keracunan massal di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas.

"Yang kami tutup hanya 3 SPPG yang sudah bermasalah, di Cipongkor dan Cihampelas," kata Jeje Govinda di SPPG Yayasan Rajib Putra Barokah, Dapur Makmur Jaya di Kampung Cipari, Desa Cijambu, Kecamatan Cipongkor, KBB, Kamis, dilansir TribunJabar.id.

Jeje menyebutkan bahwa setidaknya ada 85 SPPG yang memproduksi sajian MBG di KBB.

Kini, pihaknya tengah melakukan evaluasi untuk memastikan penyelenggaraan MBG tak menimbulkan masalah keracunan massal seperti di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas.

"SPPG lain masih kita lakukan evaluasi, kita harus cek SOP dan lain lain, penyimpanan, bahan baku, harus benar-benar fresh," jelas Jeje.

Meski demikian, Jeje mengaku belum ada opsi untuk menghentikan program MBG di KBB.

Terlebih, ada 200 ribu siswa di KBB yang dinilai telah mendapatkan manfaat dari MBG.

"Program ini pada dasarnya baik sekali, ada 200 ribu siswa bandung barat terbantu dengan program MBG ini, orang tua juga sudah merasakan bahwa MBG meringankan beban pada orang tua," kata dia.

"Akan tetap berjalan, jangan sampai hanya karena satu dua kasus ini berdampak pada dapur dapur lain yang bekerja dengan baik," paparnya.

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved