Kronologi Ketua OSIS Tilep Rp19 Juta Uang Konser Sekolah
setelah acara, pihak sekolah justru mendapatkan tagihan tunggakan pembayaran dari vendor panggung dan banner.
TRIBUN-TIMUR. COM - Kronologi ketua OSIS tilep belasan juta uang konser sekolah.
Kisah ini viral di sosmed.
Ialah Ketua OSIS SMAN 5 Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.
Uang belasan juta tersebut dipakai untuk kebutuhan pribadi si pelaku.
Uang Rp19 juta harusnya mendanai konser musik rangkaian acara ulang tahun sekolah. '
Uang tersebut merupakan tabungan anggota OSIS sejak Januari 2025.
Pelakunya PKMP siswa kelas 12.
Kepala SMAN 5 Purwokerto, Erlin Retno Viyanti, mengonfirmasi hal tersebut.
Ia mengatakan acara konser musik bertajuk Smalazone tersebut digelar pada Sabtu (6/9/2025) kemarin.
Namun, setelah acara, pihak sekolah justru mendapatkan tagihan tunggakan pembayaran dari vendor panggung dan banner.
"Ada kekurangan pembayaran Rp19 juta untuk panggung dan Rp577 ribu untuk banner," ungkap Erlin kepada TribunBanyumas.com, Senin (22/9/2025).
Erlin mengungkapkan acara Smalazone ini merupakan program tahunan OSIS.
Namun, pada tahun ini, dana yang harusnya dikelola oleh Bendahara OSIS, malah disimpan di rekening pribadi oleh Ketua OSIS.
"Jadi ini terjadi malorganisasi. Uang yang semestinya dikelola oleh bendahara OSIS malah dipegang dan disimpan di rekening pribadi oleh ketua OSIS," katanya.
Erlin menyampaikan, ternyata pihak OSIS belum membayar uang ke vendor.
Padahal, kata dia, PKMP telah mendapat transfer dari bendahara OSIS untuk membayar vendor.
Uang tersebut justru digunakan PKMP untuk kebutuhan pribadinya.
Orang tua PKMP pun kini mengganti uang yang digunakan oleh anaknya.
"Orang tua dari ketua OSIS datang ke sekolah dan mengakui anak mereka lalai."
"Mereka juga sudah mengganti seluruh kekurangan biaya tersebut," ujar Erlin, dikutip dari TribunBanyumas.com.
Setelah PKMP mengundurkan diri dari jabatannya, Erlis menganggap kasus ini telah selesai.
Kata Dinas Pendidikan
Kasus ini juga sampai ke telinga Cabang Dinas Pendidikan Wilayah (CDPW) 10 Jawa Tengah.
Kepala Seksi SMA CDPW 10 Jateng, Dwi Sucipto, mengatakan pihaknya juga telah bertemu dengan pihak sekolah untuk mendengarkan secara langsung kasus ini.
"Memang, saat ini beredar ramai. Kami sudah bertemu pihak sekolah dan mendengarkan langsung."
"Sekolah membenarkan adanya kegiatan tersebut dan juga membenarkan ada tanggung jawab panitia yang belum tuntas," jelas Dwi, Senin (22/9/2025).
Kepada TribunBanyumas.com, Dwi menyebut kejadian ini tengah ditelusuri lebih lanjut dan belum mengarah pada pemberian saksi.
"Ini merupakan kegiatan internal sekolah. Kami dorong agar sekolah menyelesaikan secara baik."
"Belum mengarah ke sanksi. Anak kalau menghadapi masalah seperti ini, saya kira ini pelajaran baru. Ini edukatif agar hal serupa tidak terulang di manapun," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
| E-Voting Masuk Sekolah, Demokrasi Dimulai dari OSIS |
|
|---|
| Polisi Terima Dua Laporan Dugaan Penganiayaan Pembina Pesantren di Palopo |
|
|---|
| Viral Warung Kelontong di Makassar Disatroni Maling saat Pemilik Tertidur Lelap |
|
|---|
| Pria Nyamar Jadi Perempuan Coba Rampas Mobil Pegawai Bandara Hasanuddin, Korban Dicekik |
|
|---|
| KPU Sulsel Gandeng Disdik Siap Gelar Pemilihan OSIS SMA/SMK |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.