Prabowo Subianto Geser Erick Thohir, Angkat Mantan Pangkostrad Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam

TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto merombak Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Selasa (17/9/2025). 

Sejumlah menteri dan pejabat baru resmi dilantik dalam reshuffle kali ini.

Erick Thohir digeser dari posisi Menteri BUMN dan dipercaya memimpin Kementerian Pemuda dan Olahraga. 

Kemudian, mereka yang dicopot adalah Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar. 

Sulaiman Umar Siddiq (lahir 16 April 1982) adalah seorang politikus dan dokter asal Kalimantan Selatan.

Ia pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI periode 2019–2021 dari daerah pemilihan Kalimantan Selatan II melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). 

Saat duduk di parlemen, ia ditempatkan di Komisi VII yang membidangi energi, riset, teknologi, dan lingkungan hidup.

Latar belakang pendidikan Sulaiman berakar pada dunia medis. 

Ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah di sekolah Muhammadiyah, kemudian melanjutkan ke SMU Muhammadiyah 2 Yogyakarta (1997–2000). 

Setelah itu, ia meraih gelar Sarjana Kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar pada 2005.

Baca juga: Erick Thohir Jadi Menpora yang Baru, Kekayaan Tembus Rp2,4 Triliun

Selain berkarier sebagai politisi, Sulaiman juga aktif di dunia organisasi kepemudaan dan profesi. Ia menjabat Ketua Umum KNPI Kabupaten Tanah Bumbu (2017–2020), Ketua HKTI Kabupaten Tanah Bumbu (2017–2022), serta Wakil Ketua PMI dan IDI Kabupaten Tanah Bumbu.

Di tingkat nasional, ia tercatat sebagai Anggota PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bidang Pengabdian Profesi (2018–2021).

Dalam bidang kesehatan, Sulaiman berpengalaman memimpin sejumlah institusi medis.

Ia pernah menjadi Direktur Klinik Zam Zam di Batulicin, serta Direktur Rumah Sakit Marina Permata di Tanah Bumbu.

Dengan latar belakang sebagai dokter, politisi, dan aktivis organisasi, Sulaiman Umar Siddiq dikenal sebagai figur muda yang memadukan kiprah di dunia kesehatan, kemasyarakatan, dan politik di Kalimantan Selatan.

Selain itu, Hasan Kepala juga dicopot dari jabatannya dari Komunikasi Kepresidenan Nasbi. 

Anto Mukti Putranto juga dicopot dari jabatan Kepala Staf Kepresidenan. 

Anto Mukti Putranto (lahir 26 Februari 1964) adalah pengusaha, politikus, sekaligus purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang kini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia.

Ia dilantik pada 21 Oktober 2024 menggantikan Moeldoko, sebelum kemudian dipercaya Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat lingkaran istana.

Karier militernya terentang panjang sejak awal 2000-an. Ia pernah menjabat Komandan Batalyon Infanteri 433 di Makassar, lalu memimpin Kodim 1422 dan Kodim 1408.

Pada 2007–2008, ia dipercaya sebagai Komandan Kontingen Garuda XXIII-B dalam misi Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon. 

Kariernya berlanjut sebagai Komandan Brigade Infanteri 18 Malang (2009), Komandan Resimen Taruna Akademi Militer Magelang, hingga Danrem 061 (2012).

Pada 2013, ia menyandang pangkat Brigadir Jenderal ketika bertugas di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI.

Anto kemudian dipercaya sebagai Panglima Divisi Infanteri 1/Kostrad (2016), lalu menjabat Pangdam II/Sriwijaya (2017–2018).

Kariernya berakhir di pucuk Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI AD (Kodiklatad), sebelum pensiun pada 2022.

Di luar militer, Anto Mukti juga aktif di bidang politik dan organisasi.

Ia menjadi Ketua Tim Pemenangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen pada Pilgub Jawa Tengah 2024.

Setelah pensiun, ia sempat menjabat Asisten Khusus Kementerian Pertahanan Bidang Alutsista pada 2022. 

Pada 25 Juni 2025, ia diangkat sebagai Ketua Dewan Pembina Ikatan Pemulung Indonesia untuk periode 2025–2030.

Dengan pengalaman militer, politik, dan organisasi yang luas, Anto Mukti Putranto kini mengemban tugas penting sebagai Kepala Staf Kepresidenan, mengoordinasikan berbagai agenda strategis pemerintahan Presiden Prabowo.

Selain itu, Presiden juga melantik Letjen (Purn) Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan.

Purnawirawan kelahiran 8 April 1949 adalah seorang tokoh militer Indonesia menggantikan Budi Gunawan.

Lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1971 ini berkarier panjang di dunia militer, khususnya di korps Infanteri Baret Hijau Kostrad.

Pangkat terakhirnya adalah Letnan Jenderal TNI, dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI pada periode 2000–2004.

Sebelumnya, Djamari memegang sejumlah posisi strategis.

Ia menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi (1997–1998), kemudian dipercaya sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada 1998–1999.

Karier militernya dikenal dekat dengan lini tempur dan struktur strategis Angkatan Darat.

Di luar militer, Djamari juga memiliki pengalaman di bidang politik dan bisnis.

Ia pernah duduk sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dari Fraksi Utusan Daerah Jawa Barat (1997–1998) dan Fraksi ABRI (1998–1999). Selain itu, ia sempat menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Padang pada periode 2015–2016.

Kini, sebagai Menkopolhukam, Djamari Chaniago kembali berada di garis depan dalam mengawal stabilitas politik, hukum, dan keamanan nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo.

Jajaran pejabat lain yang turut dilantik yakni Angga Raka Prabowo sebagai Kepala Badan Komunikasi Kepresidenan, M Qodari sebagai Kepala Staf Kepresidenan, dan Ahmad Dofiri sebagai Penasihat Presiden Bidang Keamanan, Ketertiban dan Reformasi Kepolisian.

Presiden juga menunjuk Sonny Sanjaya sebagai Kepala Badan Gizi Nasional dengan Nani sebagai Wakil Kepala. Sedangkan Sara Sadika dipercaya memimpin Lembaga Pengadaan Barang dan Jasa.(*)