Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kementerian Imipas

Menggebrak! Menteri Imipas Agus Andrianto Gandeng Andi Fahrul Galakkan Nusakambangan Menjahit

Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) dan Yayasan Bina Warga Indonesia menggalakkan Nusakambangan menjahit

Editor: Muh Hasim Arfah
Dok Lapas Nusakambangan
NUSAKAMBANGAN MENJAHIT-Menteri Imipas Jenderal (HOR) Agus Andrianto (kiri) ditemani Ketua Yayasan Bina Warga Indonesia Andi Fahrul Amsal (tengah) keliling melihat warga binaan Nusakambangan menjahit Lapas Batu Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (9/9/2025). Fahrul yang juga pengusaha asal Sulawesi Selatan ini pun nampak menjelaskan satu per satu prosedur dari kain berubah menjadi pakaian. 

TRIBUN-TIMUR.COM, CILACAP– Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) dan Yayasan Bina Warga Indonesia menggalakkan Nusakambangan menjahit, Rabu (10/9/2025). 

Menteri Imipas Jenderal (HOR) Agus Andrianto ditemani Andi Fahrul Amsal, Ketua Yayasan Bina Warga Indonesia keliling melihat warga binaan Nusakambangan menjahit  Lapas Batu Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (9/9/2025).

Fahrul yang juga pengusaha asal Sulawesi Selatan ini pun nampak menjelaskan satu per satu prosedur dari kain berubah menjadi pakaian. 

Nampak Agus memperhatikan dengan serius penyampaian dari Direktur Amura Pratama ini, pabrik garmen asal Kota Bandung Jawa Barat. 

Wakil Kapolri 2023-2024 ini pun ternyata adalah inisiator gerakan Nusakambangan menjahit ini. 

Langkah Kementerian Imipas dan Yayasan Bina Warga Indonesia membuat gebrakan baru di tengah-tengah Lapas Nusakambangan. 

Baca juga: Wujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Unhas Gandeng Amura Pratama Bina Warga Lapas Kelas 1 Makassar

Sementara itu, Agus meminta seluruh kepala lembaga pemasyarakatan (kalapas) dan kepala rumah tahanan (karutan) serius membimbing narapidana agar siap kembali ke masyarakat.

Agus menekankan pentingnya praktik nyata dibanding sekadar teori. 

“Buku kalau dipelajari tanpa dipraktikkan hanya menjadi kalimat mati. Sedikit yang kita ucapkan, tetapi jika sungguh-sungguh dikerjakan, hasilnya bisa memberi kontribusi bagi lingkungan, masyarakat, bangsa, dan negara,” ujar Agus saat meninjau. 

Menurutnya, bimbingan yang harus diberikan berupa pelatihan kerja. 

Lapas dan rutan perlu menjadi tempat belajar agar narapidana memiliki keterampilan baru, sehingga bisa lebih baik setelah bebas.

“Apa yang kita upayakan adalah kesadaran untuk memberi pelatihan kepada warga binaan pemasyarakatan,” kata Agus.

Ia menegaskan, jika pelatihan dioptimalkan, hasil karya narapidana seperti produk UMKM atau kegiatan ketahanan pangan bisa mendatangkan keuntungan ekonomi.

“Syukur-syukur penghasilannya terus meningkat dengan kolaborasi semua pihak dalam memasarkan produk warga binaan,” jelasnya.

Agus juga mengingatkan, setiap hasil penjualan produk napi harus disisihkan sebagian untuk ditabung atas nama mereka.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved