Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

5 Politisi Sulsel Pegang Jabatan Mentereng di Senayan: RMS Samai NH dan AIA

Rusdi Masse menyamai jabatan Nurdin Halid dan Andi Iwan Darmawan Aras di Senayan

Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur
PIMPINAN DI SENAYAN - Kolase 5 politisi Sulsel pegang jabatan mentereng di Senayan. Terbaru ada nama politisi Nasdem Rusdi Masse Mappasessu. 

Fraksi Golkar menugaskan AM Nurdin Halid sebagai Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.

Komisi VI mengurusi Perdagangan, Kawasan Perdagangan dan Pengawasan Persaingan Usaha, BUMN.

Adapun mitra kerjanya antara lain Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Kementerian Koperasi, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

KOPERASI MERAH PUTIH - Wakil Ketua Komisi VI, Nurdin Halid menyambut positif peluncuran resmi 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto, di Desa Bentangan, Wonosari, Klaten, Jawa Tengah Senin (21/7/2025).
KOPERASI MERAH PUTIH - Wakil Ketua Komisi VI, Nurdin Halid menyambut positif peluncuran resmi 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto, di Desa Bentangan, Wonosari, Klaten, Jawa Tengah Senin (21/7/2025). (DPR RI)

Selanjutnya Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam), Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS), Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN).

Nurdin Halid adalah politisi berlatar pengusaha.

Selain di politik, Nurdin Halid adalah tokoh koperasi.

Ia terpilih ke Senayan dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan II.

Selasa (22/10/2024), Nurdin Halid mulai memimpin rapat di Komisi VI DPR RI.

Ia didampingi legislator Gerindra Andre Rosiade dan legislator PAN Eko Patrio.

Nurdin Halid mengawali kariernya di koperasi.

Sepakterjang NH di dunia koperasi dirintis mulai dari bawah ketika menjadi manajer penyuluh koperasi di Kabupaten Gowa tahun 1983.

Lalu tahun 1985 pindah ke Sidrap, sebelum diangkat menjadi kepala perwakilan Puskud Hasanudin di Kabupaten Pinrang tahun 1987.

Sukses di level kabupaten, NH ditarik ke Puskud Hasanuddin di Kota Makassar tahun 1992.

Hanya dalam dua tahun, NH mendapat kepercayaan menjadi Direktur Utama Puskud Hassanuddin.

Di tangan NH, wajah Puskud Hasanuddin berubah total menjadi ‘perusahaan koperasi’ berlabel konglomerat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved