Alasan Nasdem Non-Aktifkan Sahroni dan Nafa Urbach di DPR Usai Dijarah
Setelah rumahnya dijarah massa, keduanya juga dinon-aktifkan Partai Nasdem di DPR RI.
TRIBUN-TIMUR.COM - Nasib apes menimpa Anggota DPR RI Ahmad Sahroni hingga Nafa Urbach.
Setelah rumahnya dijarah massa, keduanya juga dinon-aktifkan Partai Nasdem di DPR RI.
Pernyataan Sahroni dan Nafa Urbach dinilai menyimpang dari garis perjuangan Partai Nasdem.
Rumah Ahmad Sahroni crazy rich Tanjung Priok, dijarah massa pada Sabtu (30/8/2025) sore.
Aksi itu dipicu pernyataan kontroversial Sahroni yang menyebut masyarakat yang ingin membubarkan DPR memiliki “mental tolol”.
Ucapan tersebut memicu gelombang kecaman publik, terutama setelah mencuatnya isu kenaikan gaji anggota dewan hingga ratusan juta rupiah.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim menyebut, penyimpangan itu, satu alasan menonaktifkan keduanya dari Fraksi Nasdem di DPR RI.
"Hal tersebut merupakan penyimpangan terhadap perjuangan Partai Nasdem," kata Hermawi, dalam keterangan resminya, Minggu (31/8/2025).
Hermawi mengatakan, kerja-kerja Partai Nasdem mengacu pada aspirasi masyarakat.
Perjuangan Partai Nasdem, kata dia, bertumpu pada perjuangan bangsa Indonesia.
Namun, dalam proses memperjuangkan aspirasi itu, justru terdapat kader Partai Nasdem yang pernyataannya melukai hati masyarakat.
"Bahwa dalam perjalanan mengemban aspirasi masyarakat, ternyata ada pernyataan dari wakil rakyat, khususnya Anggota DPR-RI dari Fraksi Partai Nasdem, yang telah menyinggung dan mencederai perasaan rakyat," ujar Hermawi.
Setelah mendengarkan berbagai masukan masyarakat, Partai Nasdem akhirnya memutuskan untuk menonaktifkan Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR RI.
"Terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025, DPP Partai NasDem menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR-RI dari Fraksi Partai NasDem," tutur Hermawi.
Sebelumnya, Sahroni menjadi sorotan publik karena pernyataannya yang kasar dan dinilai tidak tepat.
Ia menyebut, usulan agar DPR RI dibubarkan disampaikan orang-orang dengan mental paling tolol.
"Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia," ujar Sahroni, di Sumatra Utara, Jumat (22/8/2025).
Selain itu, Sahroni juga sempat menyatakan mendukung Polda Metro Jaya menangkap massa aksi penolak kenaikan tunjangan DPR RI yang bertindak anarkis, sekalipun mereka masih di bawah umur.
Di tengah situasi sosial politik yang memanas, pernyataan Sahroni itu kian membuat publik berang.
"Premanisme di republik ini enggak boleh ada, sekalipun di bawah umur, penjarakan. Jangan semau-maunya di republik ini,” kata Sahroni saat dihubungi, Selasa (26/8/2025).
Sementara itu, Nafa Urbach mendapat kritik keras publik setelah membela tunjangan perumahan anggota DPR RI yang bernilai fantastis.
Ia mewajarkan tunjangan perumahan Rp 50 juta yang memperhitungkan rata-rata harga rumah di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
"Saya saja yang tinggalnya di Bintaro, macetnya luar biasa," kata Nafa.
Rumah Mewah Jadi Sasaran
Massa yang geram mendatangi rumah mewah Sahroni di Tanjung Priok.
Awalnya, mereka hanya berteriak di depan pagar rumah.
Namun, situasi berangsur ricuh hingga kaca rumah dilempari, pagar besi dan pintu berhasil dibobol.
Dua mobil mewah di garasi rumah Sahroni pun jadi sasaran amukan massa hingga ringsek parah.
Setelah masuk ke dalam rumah, massa mengambil sejumlah barang berharga, mulai dari barang elektronik, kasur, pakaian, uang, hingga drone.
Furnitur di dalam rumah juga dilaporkan rusak parah.
Rekaman video yang diterima Kompas.com memperlihatkan massa bergerak masuk secara brutal ke hampir semua ruangan.
Massa Dibubarkan Polisi dan Warga
Aksi penjarahan berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB dan baru bisa dikendalikan menjelang malam.
Babinsa bersama sejumlah warga sekitar turun tangan membubarkan kerumunan.
“Sudah yuk bubar yuk, sudah bubar, sampai habis nih suara gue bilanginnya,” kata salah seorang warga.
Imbauan juga disampaikan melalui pengeras suara masjid di sekitar lokasi.
“Ayo sudah, sesama warga harus saling menjaga,” bunyi pengumuman dari toa masjid.
Diduga Ada Provokator
Ketua RT Kelurahan Kebon Bawang, Amir, menyebut aksi penjarahan dipicu adanya provokasi.
“Penjarahan terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Awalnya, sih orang datang kumpul-kumpul dulu, kemudian ada provokator dibongkar pagar di situ,” ujar Amir.
Amir menjelaskan, penjarahan pertama kali terjadi di rumah utama Sahroni. Tak lama kemudian, massa juga menyerang garasi terpisah yang berada di dekat rumah.
Sebuah mobil Porsche 1600 Super berwarna merah dilaporkan terguling dalam kondisi rusak parah.
Wali Kota Turun Tangan
Wali Kota Jakarta Utara, Hendra Hidayat, ikut mendatangi lokasi sekitar pukul 19.10 WIB untuk menenangkan warga.
“Yuk, kita jaga sama-sama situasi dan kondisi, pokoknya kita jaga Jakarta Utara, rumah kita,” kata Hendra.
Hendra mengingatkan pentingnya menjaga kondusivitas di tengah situasi yang memanas.
Ia juga meminta warga segera berkoordinasi dengan aparat kepolisian bila terjadi aksi lanjutan yang mengganggu ketertiban.
Minta Maaf
Sebelumnya, secara berurutan tiga anggota DPR RI meminta maaf terbuka kepada masyarakat Indonesia atas sikap dan pernyataan mereka yang dinilai menyinggung.
Ketiganya adalah Nafa Urbach, Eko Patrio dan Uya Kuya.
Untuk diketahui, tiga anggota dewan tersebut adalah mantan selebriti yang dulunya dikenal sebagai pemeran, penyanyi, artis, komedian hingga presenter.
Nafa urbach adalah anggota dewan dari Fraksi Partai NasDem, sementara Eko Patrio dan Uya Kuya dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Terbaru pernyataan maaf dilontarkan Nafa Urbach lewat sebuah video yang ia unggah di akun Instagram @nafaurbach pada Sabtu (30/8/2025) malam.
Nafa Urbach yang akan dilantik sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029 pada Selasa (1/10/2024). (instagram)
Mengawalinya dengan salam, mantan istri aktor Zakc Lee ini memohon maaf kepada masyarakat Indonesia.
Ia meminta maaf atas perkataan yang menyakiti hati masyarakat.
"Dengan segala kerendahan hati dan hormat yang begitu besar untuk masyarakat Indonesia.
Saya Nafa Indira Urbach meminta maaf yang sebesar-besarnya atas setiap perkataan yang keluar dari mulut saya, yang menyakiti hati masyarakat Indonesia, kiranya ada pintu maaf yang besar untuk saya dimaafkan.
Sekali lagi saya mohon maaf sebessar-besarnya kepada masyarakat Indonesia," ujarnya.
Nafa Urbach tercatat sebagai anggota Komisi IX DPR RI yang membidangi sektor kesehatan, ketenagakerjaan, BPJS, BPOM, gizi, hingga perlindungan tenaga kerja migran.
Sebelumnya, ia sempat menonaktifkan kolom komentar di media sosialnya setelah menuai kritik karena mendukung tunjangan rumah Rp50 juta bagi anggota DPR.
"Jadi rumah jabatan itu kan sekarang rumah-rumahnya sudah dikembalikan ke pemerintah. Jadi sekarang itu mendapat kompensasi untuk kontrak," kata Nafa Urbach kala itu.
Menurut Nafa, tunjangan tersebut diperlukan oleh anggota DPR yang berasal dari luar daerah agar bisa tinggal lebih dekat dengan kawasan Senayan dan mudah mengakses gedung DPR.
Namun, ia kemudian menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya tersebut.
"Guyss maafin aku yah klo statement aku melukai kalian," tulis Nafa Urbach, sebelumnya.
"Percayalah aku gak akan tutup mata untuk memberikan hidup aku buat rakyat di dapil aku sebaik mungkin yg bisa aku kerjakan saat ini," imbuhnya lagi. (*)
Kondisi Rumah Nafa Urbach Usai Dijarah, Massa Sisakan Pakaian |
![]() |
---|
Sosok Feby Belinda Istri Ahmad Sahroni, Tak Ada di Rumah saat Dijarah |
![]() |
---|
Daftar Kekayaan Ahmad Sahroni Anggota DPR RI Dijarah, Punya 1 Mobil Rp14 M, Motor Rp1,6 M |
![]() |
---|
Ahmad Sahroni Jadi Bintang Lagi di Media Sosial Setelah Rumahnya Dijarah |
![]() |
---|
Pesan Kapolres Bone soal Demo: Tolak Ajakan Merusak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.