Rantis Brimob Lindas Ojol
Profil Kompol Anton Asrar Danyon A Pelopor Brimob Polda Metro, Pakai Toak Tenangkan Massa di Kwitang
Kompol Anton Asrar menjabat Danyon A Pelopor Satuan Brimob Polda Metro Jaya sejak Januari 2024.
TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah profil Komisaris Polisi (Kompol) Anton Asrar.
Kompol adalah perwira menengah tingkat satu di Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Pangkat Kompol dilambangkan dengan satu diamond atau bunga berwarna emas.
Kompol Anton Asrar jadi sorotan usai menemui massa yang berdemo di depan Mako Brimob Kwitang, Desa Kwitang, Kecamatan Senen,Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).
Demo di depan Mako Brimob Kwitang imbas tewasnya pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan (21).
Affan tewas dilindas kendaraan taktis (Rantis) Brigade Mobil (Brimob) saat aksi demo menuntut pembubaran DPR di Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.
Ada tujuh anggota Brimob dalam Rantis Brimob itu.
Kini, Kompol Anton Asrar turun tangan menghadapi kemarahan massa.
Kompol Anton Asrar menjabat Komandan Batalyon (Danyon) A Pelopor Satuan Brimob Polda Metro Jaya.
Lantas seperti apa sosok Kompol Anton Asrar?
Berikut Tribun-Timur.com rangkum profil Kompol Anton Asrar!
Profil Kompol Anton Asrar
Penelusuran Tribun-Timur.com, nama lengkapnya Kompol Anton Asrar, S.H., S.I.K.
S.H. singkatan gelar Sarjana Hukum, yang diberikan kepada lulusan program strata 1 (S1) di bidang ilmu hukum.
Sementara S.I.K. singkatan dari Sarjana Ilmu Kepolisian, gelar diberikan kepada lulusan program S1 di bidang ilmu kepolisian.
Kompol Anton Asrar menjabat Danyon A Pelopor Satuan Brimob Polda Metro Jaya sejak Januari 2024.
Ia menggantikan AKBP Budi Hidayat, S.I.K.
Upacara serah terima jabatan (Sertijab) Danyon A Pelopor Satuan Brimob Polda Metro Jaya dari AKBP Budi Hidayat kepada Kompol Anton Asrar berlangsung di lapangan apel Mako Satuan Brimob Polda Metro Jaya.
Lokasinya di Jl. Prajurit KKO Usman Harun No. 18, RT.1/RW.1, Senen, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.
Momen Kompol Anton Asrar Tenangkan Massa
Kompol Anton Asrar mewakili Brimob menemui massa yang berdemo di depan Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).
Pengamatan Kompas.com di lokasi, Kompol Anton menemui massa didampingi oleh Asintel Kaskostrad Brigjen TNI Muhammad Nas.
Keduanya berdiri di tengah-tengah kerumunan massa. Namun, posisi mereka terlihat lebih tinggi dari massa yang hadir.
Menggunakan pengeras suara atau toak, Kompol Anton mengucapkan permintaan maaf atas insiden terlindasnya pengemudi ojol Rantis Brimob di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).
Permintaan maaf itu disampaikan Kompol Anton dengan berteriak.
Hal ini terlihat dari urat yang muncul di lehernya saat menyampaikan permintaan maaf ke massa aksi.
Dia berteriak agar pernyataan itu didengar massa.
Sebab, kondisi di depan Mako Brimob siang ini dipenuhi massa. Belum lagi, saat Kompol Anton menyampaikan pernyataan banyak terdengar teriakan dari massa.
"Kami minta maaf, sekali lagi kami minta maaf. Tidak ada kesengajaan dari kami," ujar Kompol Anton.
Mendengar hal itu, massa langsung berteriak dan suasana makin memanas.
Asintel Kaskostrad Brigjen TNI Muhammad Nas sempat meminta massa tenang dan mendengarkan pernyataan dari Kompol Anton.
"Tenang, tenang, tenang," kata Muhammad Nas kepada massa.
Kompol Anton menambahkan, saat ini sudah ada tujuh anggota Brimob yang ditangkap dan ditahan terkait peristiwa ojol terlindas rantis Brimob.
"Dalam hal ini Kapolri telah menemui orangtua daripada korban. Sudah ada 7 orang anggota Brimob yang diamankan di Polda Metro Jaya," ujar Kompol Anton.
"Sudah dibawa ke Polda Metro Jaya. Nanti akan dirilis oleh Polda Metro Jaya. Nanti biar pihak Polda Metro Jaya yang merilis," sambung dia.
Usai pernyataan itu, kondisi depan Mako Brimob Kwitang makin riuh. Massa terus meneriaki Kompol Anton.
"Diumpetin tuh, bohong, bohong," ucap massa.
Rantis Brimob lindas driver ojol
Diberitakan sebelumnya, dalam sebuah video amatir yang beredar di media sosial, tampak massa berhamburan di sisi kanan dan kiri jalan.
Sebuah mobil taktis Brimob melaju kencang, menerobos kerumunan massa di seberang sebuah gereja.
Saat yang sama, seorang pengemudi ojol terjatuh di tengah jalan dan terlindas rantis tersebut.
Sebelum terlindas, pengemudi ojol sempat menoleh ke arah mobil taktis, namun laju kendaraan yang terlalu cepat membuatnya langsung hilang dari pandangan.
Warga yang menyaksikan peristiwa itu berteriak, menyebabkan mobil berhenti sejenak.
Namun, kendaraan itu justru melanjutkan lajunya dan kembali melindas korban yang terkapar di aspal.
Massa pun geram dan memukuli mobil milik Koprs Brimob itu, sebagian massa bahkan mengejar mobil tersebut.
Affan Kurniawan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Namun Affan Kurniawan meninggal dalam perjalanan menuju RSCM.
Kapolri minta maaf
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf atas peristiwa itu.
Sigit mengaku menyesali peristiwa pelindasan tersebut.
"Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya," ujar Sigit kepada Kompas.com, Kamis.
Dia pun memerintahkan Divisi Profesi dan Pengamanan Polri untuk melakukan penanganan lebih lanjut.
(Tribun-Timur.com/ Sakinah Sudin) (Kompas.com/ Shinta Dwi Ayu, Akhdi Martin Pratama, Ridho Danu Prasetyo, Abdul Haris Maulana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.