Granat Maros
Mirip Manggis, Granat Aktif Ditemukan di Rumah Warga Jalan Langsat Maros
Granat tua ditemukan di dapur rumah warga Jalan Langsat, Maros. Diduga peninggalan tentara, granat aktif itu sudah tersimpan 70 tahun.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Warga Jalan Langsat, Kelurahan Turikale, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, digegerkan dengan penemuan granat aktif di dalam rumah warga, Rabu (24/9/2025).
Kabupaten Maros berada di bagian barat Sulawesi Selatan dan termasuk dalam wilayah pesisir yang berbatasan langsung dengan Kota Makassar.
Termasuk dalam kawasan metropolitan Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar).
Jarak darat dari pusat Maros (Turikale) ke pusat Kota Makassar sekitar 30–35 km.
Sementara Granat adalah senjata peledak berukuran kecil yang biasanya dilempar dengan tangan atau dilontarkan menggunakan alat bantu.
Bendah ini dirancang untuk meledak setelah waktu tertentu atau saat mengenai sasaran, dan digunakan dalam operasi militer untuk menyerang atau bertahan.
Granat ditemukan di dapur rumah milik Junisyal.
Bentuknya menyerupai buah manggis, berkarat, dan diperkirakan memiliki bobot sekitar 5 kilogram.
Junisyal mengaku granat itu sudah lama berada di rumahnya.
“Rumah ini sudah ada sejak mertua saya masih kecil, perkiraan sudah 70 tahun ada di situ,” ujarnya kepada Tribun Timur.
Ia baru melaporkan benda mencurigakan itu setelah mendengar penemuan granat lain di Jalan Nangka, Turikale, pada Senin (14/7/2025).
“Saya coba-coba lapor ke Polres, ternyata granatnya aktif,” katanya.
Baca juga: Dikira Mainan, Ternyata Granat Aktif dan Sudah 2 Tahun Disimpan di Rumah Warga Turikale Maros
Awalnya, Junisyal dan keluarga tidak menyadari benda itu adalah granat.
“Bentuknya mirip manggis, kami kira benda biasa. Ternyata itu granat,” tambahnya.
Ia menyebut rumah tersebut dulunya pernah ditempati tentara.
Kasubsi Penmas Polres Maros, Ipda Marwan Afriady, mengatakan polisi langsung bergerak cepat setelah menerima laporan.
“Piket fungsi Polres Maros bersama perwira pengawas langsung menuju TKP,” ujarnya.
Polisi memasang garis polisi di lokasi dan melarang warga masuk. Unit identifikasi Polres Maros juga diturunkan untuk olah TKP awal.
Polres Maros berkoordinasi dengan tim Gegana Brimob Polda Sulsel untuk penanganan lanjutan.
“Granat belum dipindahkan, kami menunggu tim Jibom dari Brimob untuk penanganan lebih lanjut,” jelas Marwan.
Ini bukan kali pertama, Granat tangan aktif jenis nanas pernah ditemukan di rumah warga di Jalan Nangka, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Minggu malam (13/7/2025).
Kapolsek Turikale, AKP Syaifuddin, mengatakan granat itu pertama kali ditemukan Fajar Alfian saat membersihkan rumah keluarganya.
“Penemuannya diperkirakan sudah dua tahun lalu. Ada anak-anak yang temukan di tempat sampah, lalu dibawa ke lantai dua rumah. Disimpan di situ selama kurang lebih dua tahun,” katanya saat ditemui usai proses disposal granat, Senin (14/7/2025).
Selama dua tahun, penghuni rumah mengira benda tersebut hanyalah mainan atau replika.
Fajar baru menyadari benda itu berbahaya saat sedang bersih-bersih rumah.
“Setelah ditemukan lagi oleh Fajar, dia lihat-lihat dan cungkil-cungkil pakai obeng. Lalu dia bertanya ke orang lain. Ada yang bilang itu bom,” tambahnya.
Mendengar hal itu, Fajar langsung melapor ke Mapolres Maros.
Petugas pun segera bergerak cepat mengecek lokasi.
“Granat nanas itu sudah dalam kondisi berkarat, diduga peninggalan lama. Kita langsung koordinasi dengan tim Jibom untuk penanganan,” ujar AKP Syaifuddin
Granat itu ditemukan di antara tumpukan barang di lantai dua rumah milik seorang warga bernama Kartika.
Rumah tersebut terletak tidak jauh dari SMAN 1 Maros, di kawasan padat penduduk.
Kasubsi Penmas Polres Maros, Ipda Marwan Afriady, mengatakan petugas langsung memasang garis polisi dan mengamankan lokasi.
“Saat tim tiba di lokasi, langkah pertama kami adalah melakukan sterilisasi area. Police line langsung dipasang dan warga dilarang mendekat,” ucapnya.
Petugas identifikasi juga diturunkan untuk melakukan olah TKP awal sebelum tim Jibom datang ke lokasi.
Marwan menyebut granat tersebut diduga masih aktif meski dalam kondisi berkarat.
Penanganan pun dilakukan sesuai prosedur standar penjinakan bahan peledak.
“Kami tidak berani mengambil risiko. Karena itu, disposal dilakukan oleh tim Jibom di lokasi yang aman dan jauh dari permukiman,” ungkapnya.
Hingga kini, kata dia, kepolisian masih menyelidiki asal-usul granat tersebut bisa berada di rumah warga.
Dugaan sementara, granat itu sudah cukup lama disimpan tanpa disadari.
“Kami masih dalami, termasuk meminta keterangan dari saksi-saksi dan pemilik rumah. Belum diketahui secara pasti siapa yang membawa benda tersebut ke rumah itu,” tutupnya. (*)
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Nurul Hidayah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.