Granat Maros
Dikira Mainan, Ternyata Granat Aktif dan Sudah 2 Tahun Disimpan di Rumah Warga Turikale Maros
Granat aktif jenis nanas ditemukan di rumah warga Maros. Disimpan 2 tahun karena dikira mainan. Tim Jibom akhirnya disposal di lokasi aman.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNMAROS.COM, MAROS – Granat tangan aktif jenis nanas yang ditemukan di sebuah rumah warga di Jalan Nangka, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, akhirnya diledakkan (disposal), Senin (14/7/2025).
Proses disposal dilakukan tim penjinak bom (Jibom) Gegana Brimob Polda Sulsel sekitar pukul 09.30 Wita di kawasan Pakalu, Kelurahan Kalabirang, Kecamatan Bantimurung.
Kapolsek Turikale, AKP Syaifuddin, mengatakan granat itu pertama kali ditemukan Fajar Alfian saat membersihkan rumah milik keluarganya, Minggu malam (13/7/2025).
“Penemuannya diperkirakan sudah dua tahun lalu. Ada anak-anak yang temukan di tempat sampah, lalu dibawa ke lantai dua rumah. Disimpan di situ selama kurang lebih dua tahun,” katanya saat ditemui usai proses disposal granat tersebut.
Selama dua tahun, penghuni rumah mengira benda tersebut hanyalah mainan atau replika.
Fajar baru menyadari benda itu berbahaya saat sedang bersih-bersih rumah.
Baca juga: Heboh! Granat Nanas Aktif Ditemukan di Rumah Warga Dekat SMAN 1 Maros
“Setelah ditemukan lagi oleh Fajar, dia lihat-lihat dan cungkil-cungkil pakai obeng. Lalu dia bertanya ke orang lain. Ada yang bilang itu bom,” tambahnya.
Mendengar hal itu, Fajar langsung melapor ke Mapolres Maros.
Petugas pun segera bergerak cepat mengecek lokasi.

“Granat nanas itu sudah dalam kondisi berkarat, diduga peninggalan lama. Kita langsung koordinasi dengan tim Jibom untuk penanganan,” ujar AKP Syaifuddin.
Granat itu ditemukan di antara tumpukan barang di lantai dua rumah milik seorang warga bernama Kartika.
Rumah tersebut terletak tidak jauh dari SMAN 1 Maros, di kawasan padat penduduk.
Kasubsi Penmas Polres Maros, Ipda Marwan Afriady, mengatakan petugas langsung memasang garis polisi dan mengamankan lokasi.
“Saat tim tiba di lokasi, langkah pertama kami adalah melakukan sterilisasi area. Police line langsung dipasang dan warga dilarang mendekat,” ucapnya.
Petugas identifikasi juga diturunkan untuk melakukan olah TKP awal sebelum tim Jibom datang ke lokasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.