Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

AMBF X SSIF Antar Irwin dan UMKM Sulsel Bertemu Investor

My Coffeeza merupakan UMKM yang memproduksi kopi lokal asal Enrekang Sulawesi Selatan. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
ISTIMEWA
Muh Irwin, pemilik usaha My Coffeeza     

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anging Mammiri Business Fair (AMBF) X South Sulawesi Investment Forum (SSIF) 2025 berhasil mengantar pelaku UMKM bertemu investor. 

Pemilik My Coffeeza salah satunya, event inisiasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (KPwBI Sulsel) bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ini memfasilitasi pertemuannya dengan investor asal Malaysia. 

My Coffeeza merupakan UMKM yang memproduksi kopi lokal asal Enrekang Sulawesi Selatan. 

Ownernya, Muh Irwin menjadikan AMBF sebagai kesempatan besar  mempromosikan usahanya di pasar internasional tanpa harus keluar negeri

30 buyer internasional dari 17 negara seperti Indonesia, Malaysia, China, Jepang, India, Nepal, Thailand, Azerbaijan, Maldives, Uni Emirat Arab, Iran, Mesir, Arab Saudi, Pakistan, Australia, Rusia, dan Belanda didatangkan dalam business fair ini. 

Event besar ini dimaksimalkan oleh Irwin untuk memamerkan, menjual, dan menawarkan produknya kepada investor luar negeri. 

AMBF berbuah manis bagi Irwin, ia berhasil menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan buyer asal Malaysia. 

"Di AMBF saya sudah MoU dengan buyer dari Malaysia. Kerjasama untuk tahun mendatang," ungkap Irwin kepada Tribun Timur, Jumat (14/11/2025). 

Malaysia meminta pengiriman kopi 1 kontainer dengan kapasitas 19 ton lebih. 

Permintaan tersebut tentu harus dipenuhi Irwin dengan memberdayakan kelompok petani yang telah bekerjasama dengannya. 

Selain Malaysia, Irwin juga telah menawarkan My Coffeeza ke beberapa negara. 

Ia harap, AMBF berdampak panjang untuk keberlangsungan produk kopi Enrekang di pasar global. 

Bagi Irwin, tak gampang menawarkan produk ke market global. Tanpa progam BI akan sulit baginya bertemu jaringan investor. 

Irwin sudah dua kali berturut-turut mengikuti AMBF Bank Indonesia, atmosfernya sangat positif. 

Bahkan informasi yang ia himpun terjadi peningkatan jumlah kerjasama (MoU) UMKM dengan investor. 

"BI tidak henti memberikan kami semangat dan motivasi, kita dikasi juga fasilitas berkomunikasi dengan pihak luar melalui kerjasama. Itu jelas kebanggaan bagi kami pelaku UMKM," tuturnya

UMKM Incar 30 Buyer Internasional

AMBF X South Sulawesi Investment Forum (SSIF) 2025 berlangsung dua hari (12-13/11/2025) di Sandeq Ballroom Hotel Claro, Makassar

Kegiatan pembukaan dihadiri oleh Duta Besar Pakistan Zahid Hafeez Chaudhri, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Sulsel Ir Andi Darmawan Bintang M. Dev. Plg, Konsulat Jenderal Australia di Makassar Todd Dias, Konsulat Jenderal Filipina di Manado Mary Jennifer Domingo Dingal.

Haditi juga Direktur Pembangunan Indonesia Timur, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Ika Retna Wulandary, Anggota DPRD Sulsel Andi Syaifuddin Patahuddin, Kepala LPS III Fuad Zaen, OJK Sulselbar, Forkopimda Sulawesi Selatan, bupati atau walikota se-Sulawesi Selatan, dan Kepala Dinas maupun anggota Forum PINISI SULTAN.

AMBF X SSIF 2025 mengangkat tema “Empowering Green Economic Investment: From Local Champions to Global Vision”. 

Tema ini menyampaikan dua pesan penting, pertama, komitmen bahwa Sulawesi Selatan bukan hanya pusat investasi yang kompetitif, tetapi juga rumah bagi local champions yang memiliki kapasitas untuk go global. 

Kedua, penegasan arah baru perekonomian nasional yang semakin menempatkan ekonomi hijau sebagai prioritas. 

Artinya, investasi yang berkelanjutan dan selaras dengan agenda transisi energi pemerintah maupun global perlu terus didorong.

Kegiatan AMBF X SSIF 2025 terdiri atas beberapa rangkaian, antara lainnOpening Ceremony pada 12 November 2025 yang akan dilanjutkan dengan sesi networking serta promosi UMKM dan Investment Project Ready to Offer (IPRO) termasuk sesi one-on-one meeting. 

UMKM yang hadir di kegiatan AMBF X SSIF 2025 dapat mempromosikan produknya kepada 30 buyer internasional dari 17 negara.

Terrcatat komitmen ekspor dari 18 UMKM yang berpartisipasi yaitu sebesar Rp206 Miliar.

Di sisi lain, terdapat 11 booth dari 10 pemerintah daerah peserta South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) dan Forum PINISI SULTAN (Percepatan Investasi Perdagangan dan Pariwisata di Sulawesi Selatan) di Sandeq Ballroom untuk menampilkan IPRO. 

Calon investor yang tertarik untuk berdiskusi lebih lanjut tentang 19 IPRO dapat mengikuti sesi one-on-one meeting. 

Masih di hari yang sama juga dijadwalkan site visit ke Kawasan Industri Makassar (KIMA), sebagai salah satu kawasan industri eksisting yang masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

Selanjutnya, Sesi knowledge sharing berupa talkshow tematik yang diselenggarakan pada 12-13 November 2025.  

Narasumber untuk talkshow tersebut diantaranya dari Bappenas, LPEI, pelaku UMKM atau praktisi, pelaku ekonomi sirkular, eksportir nasional, dan lain-lain. 

Terakhir, Laporan outcome AMBF X SSIF 2025 serta tindaklanjut ke depan pasca kegiatan yang akan disampaikan pada closing ceremony tanggal 13 November 2025.

Melalui AMBF X SSIF 2025 diharapkan mampu menciptakan hubungan kemitraan jangka panjang untuk memperluas jejaring global utamanya bagi UMKM dan terbitnya Letter of Intent (LoI) sebagai bentuk ketertarikan awal investor terhadap proyek-proyek potensial di Sulawesi Selatan. 

Dampaknya yaitu pada akhirnya dapat mengakselerasi ekspor serta investasi berkelanjutan di Sulawesi Selatan. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved