Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun RT RW

Ketua RT 6 Batua: Kebersihan Itu Lahir dari Kebiasaan, Bukan Perintah!

Namun bagi warga RT 06 RW 03, Muhsin adalah sosok yang selalu hadir ketika warganya butuh bantuan.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
ISTIMEWA
SOSOK RT - Ketua RT 06 RW 03 Batua Muhsin. Ia adalah sosok yang selalu hadir ketika warganya butuh bantuan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Di antara gang-gang sempit di Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, nama Muhsin mungkin tak banyak dikenal orang luar.

Namun bagi warga RT 06 RW 03, Muhsin adalah sosok yang selalu hadir ketika warganya butuh bantuan.

Dengan wilayah kecil seluas sekitar 130 meter persegi dan dihuni 58 kepala keluarga atau sekitar 217 jiwa, Muhsin menjalankan perannya sebagai Ketua RT bukan sekadar tugas administratif.

Ia melakukannya dengan hati.

“Saya tidak ingin kebersihan hanya jadi slogan. Harus ada tindakan bersama,” ujarnya.

Setiap hari, Muhsin berhadapan dengan masalah yang tak pernah benar-benar selesai, mulai dari sampah, drainase tersumbat, dan banjir saat hujan deras.

Alih-alih mengeluh, ia memilih bertindak.

Ia menggagas program bank sampah, sebuah cara sederhana agar warganya terbiasa memilah dan mengelola sampah sendiri.

“Lokasinya belum ada, kami masih cari tempat yang cocok,” katanya

Ia yakin perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil.

Dari tangannya pula lahir ide urban farming kebun kecil di lahan miliknya sendiri, tempat warga menanam cabai, kangkung, dan sayuran dapur lainnya.

“Kalau bisa nanti tambah tanaman jangka panjang, seperti pisang,” ucapnya sambil tersenyum.

Ia berencana mengusulkan bantuan bibit ke pemerintah, agar kegiatan menanam ini bisa terus berkembang.

Langganan Banjir 

Tantangan terbesar di wilayah Muhsin adalah banjir.

Setiap hujan deras turun, air cepat naik, bahkan kadang mencapai lutut orang dewasa.

Rumah-rumah panggung masih bisa bertahan, tapi rumah satu lantai kerap menjadi korban.

“Drainasenya sudah tidak mampu menahan debit air. Apalagi dataran di sini rendah,” jelasnya.

Kini, ia tengah menyusun proposal agar pemerintah mau membantu memperbaiki saluran air.

Namun di balik semua itu, ada satu hal yang membuatnya bersyukur: kerukunan warganya.

“Alhamdulillah, tidak ada konflik, pencurian, atau perkelahian. Semua hidup rukun,” tuturnya.

Di balik aktivitasnya sebagai Ketua RT, Muhsin tetap bekerja sebagai karyawan ekspedisi di LEX.

Seusai pulang kerja, ia tak langsung beristirahat. Ia berkeliling kampung, mengecek kondisi selokan, mengingatkan warga soal kebersihan, atau membantu memperbaiki fasilitas umum.

Di rumah, ia ditemani istrinya, Andi Senianti, dan tiga anak mereka, Tasya, Riki, dan Aril.

Jika waktu senggang tiba, Muhsin melepas penat lewat hobi lamanya bermain bulutangkis di lapangan dekat rumah.

Bagi sebagian orang, jabatan Ketua RT mungkin tampak kecil. Tapi bagi Muhsin, ini adalah amanah besar.

“Saya hanya ingin memberi contoh. Lingkungan bersih itu lahir dari kebiasaan, bukan perintah,” ujarnya pelan.

Dari langkah-langkah kecil itu, hasilnya mulai terlihat.

Selokan kini lebih terpantau, sampah tak lagi menumpuk, dan semangat menjaga lingkungan tumbuh perlahan.

PROFIL

Muhsin
Tempat/Tanggal Lahir: Selayar, 13 Oktober 1973
Alamat: Jl. Abdullah Dg Sirua Timur, Lorong 2, Makassar

DATA WILAYAH
• RT/RW: RT 06 / RW 03
• Kelurahan: Batua
• Kecamatan: Manggala, Makassar
• Jumlah Penduduk: 217 jiwa
• Jumlah KK: 58
• Luas Wilayah: 130 meter persegi 

PEKERJAAN
Karyawan swasta (Ekspedisi LEX)

KELUARGA
• Istri: Andi Senianti
• Anak: Tasya – Riki – Aril

HOBI
• Bulutangkis

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved