Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun RT RW

Jufri, Sosok Sederhana Ketua RT 2 Batua yang Mengubah Sampah Jadi Manfaat

Meski kesehariannya sebagai buruh harian lepas, semangat sosialnya membuatnya dihormati oleh 51 keluarga dan sekitar 199 jiwa

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
ISTIMEWA
SOSOK RT - RT 5/RW 5 Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Jufri, 20/10/2025 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Di tengah hiruk-pikuk perkotaan Makassar, tepatnya di RT 5/RW 5 Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, ada sosok sederhana yang menjadi idola warganya.

Ia adalah Jufri, Pjs Ketua RT, yang tak sekadar mengurus administrasi warganya.

Lebih dari itu, ia menanamkan kesadaran kolektif akan pentingnya kebersihan, kemandirian, dan kepedulian terhadap lingkungan.

Lahir pada 6 Oktober 1970, Jufri hanya menempuh pendidikan hingga tingkat SMA.

Meski kesehariannya sebagai buruh harian lepas, semangat sosialnya membuatnya dihormati oleh 51 keluarga dan sekitar 199 jiwa yang tinggal di wilayah seluas 300 meter persegi itu.

“Kalau di wilayah saya, sebagian besar warga adalah buruh harian. Pekerja kantoran hanya segelintir saja,” ujarnya.

“Kegiatan kami biasanya fokus pada kebersihan. Tiap pekan kami adakan gotong royong. Dari situ, warga bisa saling mengenal, bekerja sama, dan sadar pentingnya menjaga lingkungan,” tambahnya 

Bagi Jufri, menjadi ketua RT bukan sekadar soal administrasi.

Menurutnya, ini adalah kesempatan untuk membangun kesadaran bersama dan memberi manfaat nyata.

Salah satunya adalah dengan memperkenalkan program ekoenzim dan urban farming.

Ekoenzim adalah inovasi sederhana namun berdampak besar.

Cairan serbaguna ini dibuat dari sampah organik rumah tangga dan bisa digunakan sebagai sabun, pembersih, atau pupuk alami.

“Jadi sampah rumah tangga tidak langsung dibuang, tapi dimanfaatkan,” jelasnya.

Di sisi lain, urban farming yang dikembangkan Jufri mengubah lahan terbatas di kota menjadi kebun produktif.

“Kami menanam sayur-mayur dan buah-buahan seperti nanas, jambu, sirsak, dan pisang. Alhamdulillah, beberapa kali panen, dan warga sendiri yang menikmati hasilnya,” katanya. 

Program ini bukan hanya soal hasil panen, tapi juga tentang rasa memiliki.

Setiap warga terlibat mulai dari menanam, merawat, hingga memanen.

Lingkungan yang dulunya biasa saja kini menjadi lebih hijau, produktif, dan harmonis.

Selain peduli lingkungan, Jufri juga memastikan keamanan wilayah tetap terjaga.

“Setiap malam kami jaga pos ronda. Alhamdulillah, wilayah kami aman dan bebas banjir,” ujarnya.

Di rumah, Jufri tinggal bersama istrinya, Salma, dan ketiga anak mereka yakni Nidia, Muh Fajril Al Amin, dan Adira Azzahra.

Meski sibuk, ia masih menyempatkan diri bermain bulu tangkis, bukan hanya untuk olahraga, tapi juga untuk mempererat silaturahmi antarwarga.

Bagi Jufri, semua yang ia lakukan berawal dari kepedulian tulus.

“Saya hanya ingin lingkungan kami tetap bersih, aman, dan bermanfaat bagi semua. Kalau kita kompak, tidak ada yang mustahil,” ujarnya.

Di tangan Jufri, kesederhanaan menjadi kekuatan, dan sebuah lorong kecil di Makassar kini tumbuh menjadi lingkungan yang lebih hijau, produktif, dan penuh kebersamaan.

Profil singkat

Jufri
• TTL: 06 Oktober 1970
• Alamat: Jl. Batua Raya, Kel. Batua, Kec. Manggala, Makassar
• Pekerjaan: Buruh Harian Lepas
• Pendidikan: SMA
• Istri: Salma
• Anak: Nidia, Muh Fajril Al Amin, Adira Azzahra

• Luas RT: 300 meter persegi 
• Jumlah Kepala Keluarga: 51 KK
• Jumlah Penduduk: 199 jiwa

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved