Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Stadion Sudiang Makassar

Rp674,9 Miliar Digelontorkan untuk Bangun Stadion Sudiang Makassar, Sengketa Lahan Kendala

Stadion Sudiang mulai dibangun akhir 2025 dengan anggaran Rp674,9 M. Proyek nasional ini masih terkendala sengketa lahan.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
KemenPU
STADION SUDIANG – Ilustrasi Stadion Sudiang Makassar akan dibangun dengan anggaran Rp674,9 M . Dirancang ramah kelompok rentan dengan gate khusus anak, perempuan, dan disabilitas. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Pembangunan Stadion Internasional Sudiang direncanakan mulai konstruksi akhir 2025.

Detailed Engineering Design (DED) telah rampung.

Stadion ini berskala nasional dan berada di bawah kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Anggaran sebesar Rp674,9 miliar disiapkan oleh pemerintah pusat.

Lahan seluas 15 hektare telah disiapkan.

Sebanyak 7 hektare digunakan untuk bangunan stadion, sisanya untuk fasilitas penunjang.

Stadion dirancang berkapasitas 27 ribu penonton dengan kursi model single seat.

Namun, proyek ini masih menghadapi kendala sengketa lahan.

Salah satu pemilik tanah, Agus Bustan, mengklaim lahannya seluas 20 ribu meter persegi belum dibayar sepenuhnya.

Kuasa hukumnya, Asher Tumbo, menyebut perkara tanah di kawasan GOR Sudiang telah dimenangkan di pengadilan.

Tahap pertama pembayaran senilai Rp10 miliar dilakukan pada Desember 2024.

Sisanya, Rp8 miliar, dijadwalkan Maret 2025, namun belum terealisasi.

Di tengah proses pembangunan, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengusulkan gate khusus untuk kelompok rentan.

Ia meminta agar stadion dilengkapi pintu masuk terpisah bagi anak, perempuan, dan penyandang disabilitas.

"Saya sudah minta supaya ada sedikit tempat khusus, supaya disediakan area yang ramah anak, ramah orang tua, dan perempuan," kata Andi Sudirman, Jumat (24/10/2025).

Gate merupakan pintu masuk stadion yang digunakan untuk mengatur aliran penonton, memeriksa tiket, dan menjaga keamanan.

Pemeriksaan barang bawaan dilakukan di area ini, sehingga antrean kerap terjadi.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel, Suherman, menjelaskan gate khusus akan memisahkan antrean kelompok rentan dari penonton umum.

"Jadi ini gate ya, bukan tribun. Gate itu kan pintu masuk. Jelas tempat duduk akan terpisah. Misalkan ada beberapa pintu, kita minta dua pintu khusus perempuan, anak dan disabilitas," ujarnya.

Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, menyatakan stadion ini akan menjadi solusi strategis penyediaan fasilitas olahraga berskala besar di Sulsel.

“Kami ingin stadion ini benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat Sulsel,” katanya.

Dokumen pendukung seperti Andalalin, KRK, dan Amdal telah disiapkan.

Amdal mencakup kerangka acuan, analisis dampak fisik, sosial, ekonomi, dan kesehatan, serta rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz 


Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved