Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Investor Mulai Lirik SPAM Mamminasata, Proyek Distribusi Air 4 Daerah

Asrul Sani menyebut PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) sedang menjajaki kerjasama investasi proyek ini

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Ari Maryadi
Faqih Imtiyaaz/Tribun-Timur.com
SPAM MAMMINASATA - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sulsel Asrul Sani saat di potret September lalu. Asrul Sani membuka sinyal adanya investor melirik pembiayaan proyek SPAM Mamminasata 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Investor mulai melirik tahap lanjutan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Mamminasata.

Proyek nasional jaringan distribusi air ini mengalir sepanjang 62 kilometer.

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Mengikut empat pemerintah daerah, yakni Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, dan Kabupaten Takalar.

Investor melirik pembangunan SPAM Mamminasata tahap lanjutan dalam skema multiyears.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sulsel Asrul Sani menyebut PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) sedang menjajaki kerjasama investasi proyek ini.

"Dia berminat untuk berinvestasi terkait dengan SPAM Mamminasata, baik itu investasi infrastrukturnya dan pengelolanya nanti," jelas Asrul Sani  di Kantor Gubernur Sulsel pada Selasa (21/10/2025).

Asrul Sani menyebut saat ini pihaknya sedang mengkaji model bisnis nantinya.

Nantinya kerjasama bakal dijalin melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sulsel.

PT PAM Lyonnaise Jaya disebutnya sudah berpengalaman.

Sebab pernah mengelola proyek serupa di Jakarta Barat, Tangerang dan Tangerang Selatan.

"Nilai investasinya kan baru nanti dihitung. Kalau infrastrukturnya mulai dari pipannya ke pelanggan itu bisa sampai dengan satu triliun. Bisa sampai dengan satu triliun," kata Asrul Sani.

Skema kerjasama bakal dibicarakan lebih jauh. Mengingat proyek ini melibatkan pemerintah pusat, pemerintah provinsi hingga pemerintah kabupaten/kota.

"Nah ini yang mau kita ubah secara teknis, apakah nanti Kementerian menyerahkan tanggung jawabnya atau kewenangan yang ada pada Kementerian, Kabupaten, Prov. begitu ya ada Kabupaten Kota. Baru kita mau cari polanya seperti apa, pola kerjasamanya," kata Asrul Sani.

Pembangunan awal SPAM Mamminasata memang dimulai pada September lalu.

Proyek penyediaan air minum ini sudah mulai dibangun dari Kabupaten Gowa.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel mengalokasikan anggaran senilai Rp 82 Miliar guna pembangunan tahap pertama ini.

SPAM Mamminasata pun ditarget mengalirkan air bersih ke 80 ribu rumah di Makassar, Gowa, Takalar dnan Maros.

Kepala Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang (SDA-CKTR) Sulsel Andi Darmawan Bintang menjelaskan pembangunan tahap pertama dilakukan dengan pemasangan pipa.

Pipa sepanjang 5 Kilometer dipasang dari Kabupaten Gowa.

Langkah ini melengkapi fasilitas Gedung unit pengelola sebelumnya dibangun pemerintah pusat.

"(Ada) juga instalasi pengolahan air, IPA, penjernihan, ruang kontrol, distribusi utama," ujar Andi Darmawan Bintang.

Saat ini, pemerintah pusat maupun Pemprov Sulsel sama-sama menjalankan tugasnya menuntaskan bagian instalasi SPAM Mamminasata.

Memuluskan proyek tersebut, Andi Darmawan Bintang mengaku sudah menyiapkan skema multiyears.

Proyek multiyears merupakan skema pembangunan yang pembiayaannya membebani anggaran pendapatan dan belanja selama lebih dari satu tahun anggaran.

Pemprov kembali akan menganggarkan lanjutan pembangunan SPAM Mamminasata pada tahun anggaran 2026. 

Kebutuhan anggarannya masih sekitar Rp150 miliar.

"Ya, rencana 2026 kita lanjutkan secara bertahap. Nanti kalau misalnya pembiayaan masih berlanjut, penyelesaiannya akan dilakukan sesuai kewajiban yang dialokasikan untuk menjadi tanggung jawab provinsi," tutupnya.

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved