PLN UIP3B Sulawesi Sosialisasikan Bahaya Listrik dan Jarak Aman Transmisi Lewat Siaran Radio
PLN UIP3B Sulawesi sosialisasikan bahaya listrik dan jarak aman transmisi lewat siaran radio untuk meningkatkan pemahaman publik.
TRIBUN-TIMUR.COM – Menjelang Hari Kesaktian Pancasila, PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Sulawesi menegaskan komitmennya menjaga keselamatan ketenagalistrikan dengan menggencarkan sosialisasi bahaya listrik dan jarak aman jaringan transmisi kepada masyarakat.
Edukasi ini dikemas dalam talkshow interaktif di Radio Venus 97,6 FM Kota Makassar, sebagai upaya meningkatkan pemahaman publik mengenai pentingnya mematuhi jarak aman dan mencegah potensi kecelakaan listrik.
Kegiatan sosialisasi menghadirkan narasumber Muh Rezky Ramanda P dan Devy Nurfitriana Qadarsih dari PLN UIP3B Sulawesi. Keduanya memaparkan aturan jarak aman atau jarak bebas sesuai regulasi terbaru Permen ESDM No. 13 Tahun 2025, yang mengatur secara rinci ketentuan Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum di sekitar jaringan transmisi.
Dalam penjelasannya, masyarakat diimbau untuk menjaga jarak aman terutama dari jaringan transmisi 150 kV, yang menjadi jaringan transmisi yang dominan di sistem kelistrikan Sulawesi.
Sesuai standar, kabel jaringan transmisi 150 kV harus memiliki jarak bebas vertikal minimal 10 meter dari permukaan tanah.
Sementara jarak aman ke samping menara atau tiang, termasuk ayunan kabel dan potensi sambaran petir, disarankan sekitar 4–6 meter. Ketentuan ini penting dipatuhi agar aktivitas di sekitar jalur transmisi tidak menimbulkan risiko kecelakaan listrik maupun gangguan pasokan.
Aturan tersebut juga menegaskan larangan menanam pohon tinggi, membangun bangunan, atau bermain layang-layang dan drone di area ruang bebas. Pemilik jaringan juga wajib memberikan kompensasi kepada pemilik lahan yang terdampak.
General Manager PLN UIP3B Sulawesi, Fermi Trafianto, menyampaikan dukungan atas kegiatan sosialisasi ini.
“Sosialisasi bahaya listrik merupakan upaya preventif untuk melindungi masyarakat. Edukasi jarak aman jaringan transmisi harus terus dilakukan agar risiko kecelakaan dapat diminimalkan dan keandalan pasokan listrik tetap terjaga,” ujarnya.
Dalam sesi siaran langsung, para narasumber menegaskan bahwa jarak aman bukan sekadar ketentuan teknis, tetapi langkah penting demi keselamatan jiwa.
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas berisiko di sekitar jaringan, seperti menerbangkan layang-layang, menebang pohon sembarangan, atau mendirikan bangunan di bawah jalur transmisi.
“Listrik adalah sahabat yang memberi manfaat besar, namun bisa berbahaya jika tidak digunakan dengan benar,” tegas Muh Rezky Ramanda.
Untuk memperluas jangkauan edukasi, PLN UIP3B Sulawesi menindaklanjuti sosialisasi radio ini dengan program kunjungan ke sekolah, komunitas pemuda, dan kelompok masyarakat.
Langkah ini diharapkan mampu menanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya menjaga jarak aman dari jaringan listrik dan mendorong terciptanya budaya keselamatan di tingkat keluarga.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen jangka panjang PLN UIP3B Sulawesi dalam mendukung keandalan sistem kelistrikan.
Dengan keterlibatan aktif masyarakat dan kolaborasi pemerintah daerah, diharapkan masyarakat dapat terus menikmati pasokan listrik yang andal, aman, dan berkelanjutan.(*)
Prioritaskan Daya Beli Masyarakat, Pemerintah Pastikan Tarif Listrik Tetap Terjangkau Sepanjang 2025 |
![]() |
---|
PLN UIP3B Sulawesi dan Pemkab Takalar Perkuat Kampanye Keselamatan Jaringan Transmisi |
![]() |
---|
PLN UIP Sulawesi Edukasi Keselamatan Ketenagalistrikan untuk Masyarakat Umum |
![]() |
---|
PLN Manfaatkan FABA PLTU Palu 3 Jadi Paving Block & Batako, Jadi Angin Segar bagi BUMDes Lero Tatari |
![]() |
---|
Paris Yasir Resmikan Fasilitas Air Bersih Bantuan PLN di Bangkala Jeneponto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.