Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polda Sulsel

Ketua Muhammadiyah Makassar Harap Kapolda Sulsel baru Tidak Dimanfaatkan Oligarki

Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo resmi menjabat Kapolda Sulsel yang baru, menggantikan Irjen Pol Rusdi Hartono.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Alfian
Humas Polda Sulsel
MUTASI KAPOLDA - Foto Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo dikirim Humas Polda Sulsel kepada Tribun-Timur.com, Jumat (26/9/2025). Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo bakal menggantikan Irjen Pol Rusdi Hartono sebagai Kapolda Sulsel. 

"Kita kadang melihat artinya tentu tidak semuanya, tapi ada yang menyimpang sebenarnya dari tugas Kepolisian. Kadang ada pungutan yang tidak sesuai aturan,," sebutnya.

Selain itu, Djuhandhani Rahardjo juga diharapkan Said agar tidak bermain mata dengan pengusaha nakal atau oligarki.

"Kita sangat mengharapkan Kepolisian tidak dimanfaatkan oligarki, yang banyak modalnya, lalu menjalankan hal yang tidak sesuai, dengan iming-iming, orang yang memanfaatkan Kepolisian sehingga merugikan rakyat," harapnya.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan, Penunjukan Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, sekaligus menjadi promosi jabatan dari perwira tinggi bintang satu menjadi bintang dua. 

Perwira lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991 ini merupakan satu angkatan dengan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan mutasi dan rotasi jabatan merupakan hal yang wajar di lingkungan Polri. 

"Pergantian kepemimpinan ini merupakan bagian dari pembinaan karier yang sudah terukur di tubuh Polri," kata Didik dalam keterangan tertulisnya.

Didik pun berharap, dengan adanya pergantian pucuk pimpinan itu, Polda Sulsel dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Dengan kepemimpinan baru, kami berharap Polda Sulsel semakin profesional dalam menjaga kamtibmas serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujarnya.

Terpisah, pengamat hukum pidana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Dr Rahman Syamsuddin mengatakan, pergantian pejabat di tubuh Polri memang hal lumrah.

Hanya saja kata dia, momentum pergantian yang berdekatan dengan peristiwa demo rusuh di Kota Makassar, pada 29-30 Agustus 2025.

Dalam kerusuhan itu, gedung DPRD Kota Makassar dan DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, dibakar.

Empat orang meninggal dunia, dan beberapa lainnya luka-luka.

Tiga dari empat korban meninggal dunia, karena terjebak di dalam gedung DPRD Kota Makassar yang terbakar.

Satu lainnya meninggal dunia usia dikeroyok di lokasi demo rusuh Jl Urip Sumoharjo, lantaran diteriaki Intel.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved