Tribun RT RW
Curhat Ketua RT 07 Maccini: Setelah Busur dan Batu, Kini Banjir dan Sampah Jadi Tantangan Warga
Jacob (53), mantan Ketua RT 07 RW 04, masih mengingat dengan jelas masa-masa kelam itu.
Penulis: Tim Redaksi Tribun Timur | Editor: Saldy Irawan
MAKASSAR, TRIBUN - Sekilas, Jalan Maccini Tengah, RT 07 RW 04, Kelurahan Maccini, Kecamatan Makassar, terlihat seperti lingkungan permukiman biasa.
Namun di balik ketenangannya tersimpan kisah lama tentang ketegangan, konflik, dan perjuangan warga menjaga keamanan.
Jacob (53), mantan Ketua RT 07 RW 04, masih mengingat dengan jelas masa-masa kelam itu.
Saat wilayahnya dijadikan lintasan perang kelompok, bukan karena warganya terlibat, tapi karena lokasinya yang strategis.
“Dulu parah, perangnya pakai busur. Tapi bukan warga sini yang terlibat, hanya dijadikan sarana lewat. Kadang rumah bocor kena lemparan batu,” kenangnya, Sabtu (13/9)
Kini, kondisi itu perlahan berubah. Warga bisa beraktivitas lebih tenang, meski sesekali masih terdengar keributan kecil. Jacob menyebut perubahan itu tak lepas dari sinergi antara masyarakat dan aparat keamanan.
“Alhamdulillah, selama saya menjabat, kami rutin koordinasi dengan Bimnas dan Babinsa. Kalau ada yang ribut, mereka cepat turun,” ujarnya.
Namun keamanan bukan satu-satunya isu di wilayah ini.
Saat hujan turun deras, ancaman lain datang, banjir.
Jacob menilai drainase yang ada tak lagi mampu menampung air karena semakin padatnya pemukiman.
Rumah berdempetan, saluran air menyempit, dan sampah sering menyumbat jalur aliran.
“Drainase sudah tidak sesuai dengan banyaknya rumah sekarang. Kalau tersumbat sampah, air cepat naik ke jalan,” kata Jacob.
Untuk mengatasi itu, warga kini rutin melakukan kerja bakti.
Gotong royong menjadi solusi sementara yang masih bisa diandalkan.
Alfian Yusuf (27), penjabat sementara Ketua RT 07 RW 04, membenarkan hal itu.
Ia menyebut kerja bakti dilakukan secara bergilir antar-RW setiap minggu.
“Kegiatan kerja bakti jalan tiap minggu, giliran antar-RW. Tapi untuk program bank sampah belum berjalan di sini,” ujarnya.
Meski situasi lebih aman dan kompak, tak semua warga bisa merasakan perhatian yang sama. Alfian menyayangkan jumlah bantuan pemerintah yang terbatas.
“Warga saya hanya enam orang yang dapat sembako. Padahal masih banyak yang membutuhkan,” keluhnya.
Ia juga menyoroti masih adanya kelompok remaja yang nongkrong sambil minum alkohol di malam hari.
Meski belum menimbulkan tindakan kriminal, aktivitas tersebut tetap meresahkan.
“Kalau begal tidak ada, tapi masih ada anak muda yang suka minum-minum. Untungnya kalau ditegur mereka masih mendengar,” tambahnya.
Bagi warga seperti Kamila (35), perhatian seorang RT sangat berarti. Ia berharap pemimpin lingkungan tidak hanya hadir secara administratif, tapi juga cepat merespons kebutuhan warganya.
“Yang penting RT peduli. Kalau ada yang mau kita urus, cepat ditanggapi,” harap Kamila.
Wilayah Maccini Tengah RT 07 RW 04 mungkin tidak lagi masuk dalam daftar zona merah.
Namun tantangan kehidupan warganya masih nyata dari infrastruktur yang belum memadai hingga keterbatasan bantuan sosial.(*)
Tim Magang Tribun Timur, Juliana Sari
Pemkot Makassar Siap Rekrut Petugas TPS untuk Pemilihan Ketua RT, Ini Syaratnya |
![]() |
---|
Kecamatan Manggala Mulai Mempersiapkan Pemilihan RT, Data KK Jadi Fokus Utama |
![]() |
---|
Hardiansyah, Ketua RT Milenial Bonto Lebang Getol Suarakan Kebersihan Lingkungan |
![]() |
---|
Tugas Berat RT di Wilayah Konflik Makassar, Hasnia: Harus Ikhlas dan Sabar |
![]() |
---|
Lurah Banta-Bantaeng Minta Warga Bersabar soal Jadwal Pemilihan RT/RW di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.