Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anak IAS Nikah

Terungkap Tujuan Jenderal Asal Makassar Fadil Imran Pulang Kampung

Komjen Fadil Imran pulang memenuhi undangan pernikahan putri mendiang Ichsan Yasin Limpo

Editor: Ari Maryadi
Istimewa
AKAD NIKAH - Jenderal Asal Makassar Komjen Fadil Imran berfoto bersama keluarga besar pasangan Zulfiqar Nur Alamsyah dan Roida Halilah Falih Ichsan di Lotus Ballroom Lt. 2 Hotel Four Points by Sheraton Makassar Sabtu, 22 November 2025. 
Ringkasan Berita:
  • Komjen Fadil Imran pulang kampung ke Makassar
  • Alumnus Akpol 1991 itu menghadiri akad nikah Zulfiqar Nur Alamsyah dan Roida Halilah Falih Ichsan
  • Komjen Fadil Imran hadir memakai jas hitam dan songkok recca

 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Jenderal Asal Makassar Komjen Fadil Imran pulang kampung ke Sulsel.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu pulang memenuhi undangan pernikahan putri mendiang Ichsan Yasin Limpo.

Komjen Fadil Imran putra Makassar yang menjabat di Mabes Polri.

Jabatannya Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi.

Akad nikah pasangan Zulfiqar Nur Alamsyah dan Roida Halilah Falih Ichsan digelar khidmat pada Sabtu, 22 November 2025, di Lotus Ballroom Lt. 2 Hotel Four Points by Sheraton Makassar.

Zulfiqar Nur Alamsyah putra pasangan Ilham Arief Sirajuddin dan Aliyah Mustika Ilham.

Sementara Roida Halilah Falih Ichsan putri Ichsan Yasin Limpo.

Komjen Fadil Imran hadir memakai jas hitam.

Ia juga memakai songkok recca.

Sejak pagi, keluarga besar kedua mempelai, para tokoh masyarakat, serta tamu undangan telah memenuhi ruangan untuk menyaksikan momen sakral yang menjadi awal perjalanan hidup keduanya.

Rombongan calon pengantin pria tiba dengan membawa serahan, mahar, dan cincin. Mereka disambut hangat oleh keluarga mempelai wanita melalui adat Palembang. 

Iringan erang-erang, bosara, dan buwa menambah kekhidmatan prosesi penyambutan, yang ditutup dengan pantun serta penaburan beras kuning sebagai simbol restu, keselamatan, dan harapan baik bagi kedua mempelai.

Nuansa religius terasa mendalam saat Qari Internasional, H. Muammar Tahir, S.HI., melantunkan ayat suci Al-Qur’an. Lantunan merdu tersebut menghadirkan ketenangan dan mengundang keharuan seluruh tamu yang hadir.

Memasuki inti acara, mahar diserahkan langsung oleh ibunda mempelai pria, Aliyah Mustika Ilham, kepada keluarga mempelai wanita. Mahar berupa satu set perlengkapan salat, perhiasan emas berlian, dan uang 88 riyal menjadi simbol kesungguhan serta kesiapan Zulfiqar dalam membina rumah tangga.

Prosesi akad nikah berjalan lancar dan penuh ketenangan. Dengan satu kali lafaz, ijab kabul dinyatakan sah oleh para saksi. 

Pernikahan ini menghadirkan para saksi yang juga merupakan tokoh Sulsel dan Nasional baik dari pihak laki-laki maupun perempuan yakni Komjen Pol. Dr. H. Mohammad Fadil Imran, M.Si dan Dzulfikar Ahmad Tawalla, S.Sos., M.Ikom, saksi dari pihak perempuan. Sedangkan dari pihak laki-laki yakni Dr. Drs. H. M. Jusuf Kalla dan Munafri Arifuddin, S.H.

Suasana haru pun memuncak saat kedua mempelai resmi dipersatukan sebagai suami istri. Penyematan cincin dan penyerahan buku nikah dari penghulu menjadi penanda resmi awal kehidupan baru keduanya.

Usai akad, tradisi mappasikarawa mengiringi langkah pasangan pengantin memasuki ballroom utama. Dukungan keluarga besar dan para hadirin memberi warna kebersamaan yang hangat dan penuh doa.

Momen paling menyentuh hadir pada prosesi sungkem. Kedua mempelai bersimpuh memohon restu kepada orang tua masing-masing. 

Air mata haru mengalir, menjadi ungkapan cinta, keikhlasan, dan doa terbaik yang mengiringi mereka membangun keluarga baru.

Tradisi suapan, cacapan, serta nasihat dari orang tua kedua mempelai memperkaya makna hari istimewa ini. Rangkaian pesan penuh kearifan tersebut dilanjutkan dengan nasihat pernikahan oleh Prof. Drs. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., sebelum acara ditutup dengan doa yang dipimpin Drs. KH. Abubakar Paka.

Kebahagiaan terpancar dari setiap wajah. Momen ini menjadi awal perjalanan baru yang diharapkan membawa keberkahan, ketentraman, dan kebahagiaan bagi Fikar dan Falih dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Profil Fadil Imran

Fadil Imran lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 1968 atau saat ini berusia 56 tahun.

Ia satu angkatan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Akademi Kepolisian (Akpol) 1991.

Fadil salah satu polisi berpengalaman di reserse.

Sebelum menjadi Kabaharkam, Fadil Imran pernah bertugas sebagai Kapolda Metro Jaya pada 2020-2023.

Saat itu, ia menggantikan Irjen Nana Sudjana yang dicopot karena dianggap lalai dalam penegakan protokol kesehatan Covid-19 terkait kepulangan pendakwah Habib Rizieq Shihab ke Indonesia.

Sebelum menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran merupakan Kapolda Jawa Timur.

Sepanjang kariernya di Polri, beragam jabatan strategis pernah ia emban.

Di antaranya ia pernah menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok, Kapolres Metro Jakarta Barat, Dirreskrimum Polda Kepri, hingga Dirreskrimsus Polda Metro Jaya.

Riwayat jabatan Fadil Imran 

Wakasat Sabhara Polres Metro Jakarta Barat

Kapolsek Metro Cengkareng (1999)

Kapolsek Metro Tanah Abang (2002)

Kasat III Dit Reskrimum Polda Metro Jaya (2008)

Kapolres KP3 Tanjung Priok (2008)

Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya (2009)

Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri (2011)

Dirreskrimum Polda Kepri (2011)

Kapolres Metro Jakarta Barat (2013)

Analis Kebijakan Madya bidang Pidum

Bareskrim Polri (2015)

Dirreskrimsus Polda Metro Jaya (2016)

Wadirtipideksus Bareskrim Polri (2016)

Dirtipid Siber Bareskrim Polri (2017)

Dirtipidter Bareskrim Polri (2018)

Sahlisosbud Kapolri (2019)

Kapolda Jawa Timur (2020)

Kapolda Metro Jaya (2020)

Kabaharkam Polri (2023)

Pernah Usir Kapolsek yang Tertidur

Nama Fadil Imran sempat menjadi sorotan saat menjabat sebagai Kapolda Jatim.

Kala itu, ia marah dan mengusir Kapolsek yang tertidur ketika rapat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi menekan penyebaran Covid-19 di Surabaya pada 22 Mei 2020.

Di tengah paparannya, Fadil berhenti dan menatap seorang bawahannya yang ternyata merupakan seorang kapolsek.

"Eh, kapolsek!" bentak Fadil sembari menunjuk seorang Kapolsek yang ketahuan tertidur saat rapat.

"Kamu jangan tidur," tegur Fadil dengan nada tinggi.

Ia bahkan tidak segan mengusir bawahannya tersebut dari ruang rapat.

"Anda kalau tidur, heh, keluar aja. Keluar, keluar," katanya dengan gerakan mengusir.

Tidak hanya itu, ia bahkan meminta agar Kapolsek tersebut langsung diganti.

Hal itu Fadil sampaikan kepada Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) yang turut hadir dalam rapat.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved