Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Taruni Akpol Meninggal

Permintaan Terakhir Difalya Cabhatar Wafat saat Pendidikan Akpol, Tante: Tak Pernah Mengeluh Sakit

Difalya Cendekya Danial merupakan warga BTN Bungoro indah, Kecamatan Bungoro, Pangkep.

|
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM / NURUL
TARUNI MENINGGAL - Karangan bunga berjejeran di rumah Difalya Cendekya Danial (19) BTN Bungoro indah, Kecamatan Bungoro, Pangkep, Senin (29/9/2025).  Difalya Cendekya Danial meninggal saat mengikuti pendidikan di Akpol. 

TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKEP - Suasana duka menyelimuti kediaman Difalya Cendekya Danial (19).

Difalya Cendekya Danial merupakan warga BTN Bungoro indah, Kecamatan Bungoro, Pangkep.

Jarak Makassar ke Bungoro sekitar 57 Km.

Difalya Cendekya Danial merupakan Calon Bhayangkara Taruna (Cabhatar) di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.

Ia meninggal di RS Bhayangkara, Sabtu (27/9/2025).

Baca juga: Kronologi Lengkap Calon Bintara Taruni Akpol dari Sulsel Difalya Cendekia Danial Meninggal

Karangan bunga berjejer di halaman rumah Difalya Cendekya Danial.

Seperti Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau, hingga petinggi kepolisian.

Keluarga sibuk mempersiapkan kudapan takziah malam kedua.

Gurat sedih nampak di wajah orang tua, saudara, dan kerabat yang kehilangan anak pertama dari tiga bersaudara itu.

Tante almarhumah, Dewi, mengaku tak pernah mendapatkan informasi jika Difa sakit.

Kkeponakannya juga tak memiliki riwayat penyakit.

“Dia sehat walafiat, tidak pernah mengeluh sakit. Semangat sekali ikut pendidikan," ujarnya.

Keluarga menerima kabar Difalya Cendekya Danial meninggal sekitar pukul 08.30.

"Katanya sudah meninggal sekitar jam 07.40 Wita. Tidak ada kabar sebelumnya kalau sakit,” ungkapnya.

Berdasarkan informasi diterima keluarga, Difa sempat kejang dan sesak nafas sekitar pukul 18.15 WIB.

Ia sempat dibawa ke IGD RS di Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Akpol, Jumat (26/9/2025).

Kondisi Difa sempat membaik.

Bahkan masih sempat mengerjakan tugas.

“Katanya dari pukul 05.30 WIB sampai 07.10 WIB dia masih kerja tugas. Tapi memang sempat tak sadarkan diri,” ungkapnya.

Jenazah gadis kelahiran 26 Februari 2006 itu diberangkatkan dari Semarang menuju Surabaya lewat jalur darat, lalu diterbangkan ke Makassar menggunakan pesawat Sriwijaya Air.

Tiga perwakilan dari Akpol turut mengawal perjalanan jenazah hingga tiba di kargo Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Minggu (28/9/2025) dini hari pukul 01.30 Wita.

Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka sebelum dimakamkan di pekuburan keluarga, Minggu pukul 11.00 Wita.

Ratusan pelayat hadir mengantarkan jenazah Difa ke tempat peristirahatan terakhirnya.

“Dimakamkan di perkuburan keluarga tak jauh dari sini,” katanya.

Pihak keluarga menyebut tidak ada tanda-tanda mencurigakan terkait kepergian almarhumah.

“Dia sesak napas karena kelelahan usai latihan. Cuaca Semarang panas, mungkin dehidrasi. Kami anggap ini ajalnya, memang sudah waktunya,” ujar perempuan berjilbab hijau itu.

Meski berat, keluarga berusaha ikhlas.

“Pasti kecewa, tapi kita kembalikan kepada Allah. Mungkin sudah jalannya,” tambahnya dengan mata berkaca-kaca.

Sebelum meninggal, komunikasi terakhir Difa dengan keluarga terjadi pada Senin (22/9/2025) pagi.

Ia meminta ibunya mengirim foto-foto kenangan masa SMP, SMA, hingga keluarga.

“Ibunya sampai cetak 32 lembar foto lalu dikirim ke Semarang. Dia minta sampai Rabu. Itu ternyata jadi tanda, tapi kami tidak tahu,” bebernya.

Setelah itu, kontak dengan Difa terputus hingga kabar duka datang pada Sabtu pagi.

Difa diketahui baru saja dinyatakan lulus seleksi Akpol pada 29 Juli 2025.

Sebelumnya, Anak pasangan Marfiana Pahar dan Danial ini menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara Magelang, setelah meraih banyak prestasi akademik dan organisasi.

Sejak SMP, Difa sudah menunjukkan jiwa kepemimpinan dengan menjadi Ketua OSIS di SMPN 1 Pangkep selama dua periode.

“Dia memang bercita-cita jadi polisi. Dua kali mendaftar, baru tahun ini berhasil lolos,” kata Dewi.

Selain berprestasi di bidang akademik, Difa dikenal sebagai anak yang sopan, penyayang, dan dekat dengan keluarga.

“Dia anak yang baik, selalu membanggakan keluarga. Kehilangannya membuat kami sangat terpukul,” katanya.

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved