Makassar Biennale
Makassar Biennale 2025 Usung Tema “REVIVAL!”, Tegaskan Posisi Sulawesi Selatan di Peta Seni Dunia
Makassar Biennale (MB) mengusung tema besar REVIVAL periode November hingga Desember 2025.
Ringkasan Berita:
- Makassar Biennale momentum strategis untuk menempatkan Sulawesi Selatan sebagai salah satu pusat penting peradaban kreatif dunia.
- Sulawesi Selatan kini berdiri sejajar dengan situs-situs dunia dalam sejarah awal kreativitas manusia.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Makassar Biennale (MB) kembali digelar November 2025 dengan mengusung tema besar REVIVAL!
Sebuah seruan kebangkitan ekosistem seni dan kreativitas setelah masa pandemi.
Hal itu disampaikan Founder Makassar Biennale, Nurabdiansyah saat kunjungan ke tribun-timur.com, Selasa (19/11/2025).
Hadir juga Asisten Direktur Makassar Biennale Supratman Yusbi Yusuf, Seniman Performance Art Asia Ramli Prapanca.
Ada juga seniman Mural, Daily Mozart, Ananda Al Givari M, dan Manifesto 09.
Baca juga: UNM Fokus Perkuat Tata Kelola dan Perlindungan Mahasiswa di Era Prof Farida
Manajer Iklan dan Promosi Dedy Pakiding, Manajer Online Edi Sumardi menyambut kedatangan seniman ini.
Mereka pun langsung duduk di meja kayu.
Ada empat kursi.
Nurabdiansyah langsung menceritakan maksud kedatangannya.
Dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) ini membahas posisi Sulawesi Selatan dalam peta kebudayaan di dunia.
Namanya adalah jalur teripang yang membentang dari China, Sulawesi hingga ke Australia.
Saat bercerita, kursi bertambah satu per satu.
Seniman mulai datang satu-satu menjelaskan penampilan mereka pada Makassar Biennale.
Sejarah Awal Kreativitas di Sulsel
Nur Abdiansyah, menegaskan, edisi keenam ini bukan hanya perhelatan seni dua tahunan, tetapi momentum strategis untuk menempatkan Sulawesi Selatan sebagai salah satu pusat penting peradaban kreatif dunia.
Nur Abdiansyah menyebut, MB 2025 berangkat dari signifikansi temuan arkeologis dunia di Sulawesi Selatan, mulai dari lukisan figuratif tertua hingga stensil tangan purba di kawasan karst Maros-Pangkep.
“Sulawesi Selatan kini berdiri sejajar dengan situs-situs dunia dalam sejarah awal kreativitas manusia. Kami ingin menghubungkan warisan monumental itu dengan praktik seni kontemporer hari ini,” ujarnya.
Nur Abdiansyah menjelaskan, Makassar Biennale 2025 memusatkan seluruh aktivitas di Nipah Mall sebagai langkah membuka akses seni seluas-luasnya bagi publik.
Pemanfaatan ruang publik ini, katanya, adalah wujud demokratisasi seni agar masyarakat dari berbagai lapisan dapat menikmati karya-karya berkualitas internasional.
Rangkaian agenda akan berlangsung sejak 17 November hingga 7 Desember 2025, meliputi:
- Pameran mural dan instalasi luar ruang, menghadirkan seniman lokal dan nasional
- Workshop seni partisipatif, yang dibuka gratis untuk masyarakat
- Titik Performance Art Asia Ramli Prapanca, di Nipah, Pantai Losari, dan DKSS
- Artist Talk
- Live Mural di Nipah Mall
Peluang Kolaborasi Maksimal
Yayasan Makassar Biennale secara resmi mengundang berbagai pihak—baik institusi, korporasi maupun individu—untuk berpartisipasi sebagai Patron.
Dukungan yang dibutuhkan mencakup pendanaan untuk produksi mural dan instalasi, penyelenggaraan simposium, serta workshop publik.
Bentuk dukungan non-finansial, seperti fasilitasi dan kolaborasi jaringan, juga sangat diharapkan.
“Kami percaya semangat REVIVAL! bukan hanya milik seniman, tetapi semangat kolektif masyarakat Sulawesi Selatan,” ujar Nur Abdiansyah.
“Dengan bersinergi, kita dapat menjadikan Makassar Biennale sebagai wajah terbaik kota ini di mata Indonesia dan dunia.”(*)
Agenda Makassar Biennale
| Kamis, 20 Nov | 08.00 - Selesai | Live Murals |
Dally Mozart, Manifesto, Kadoker, Iswan Bintang, Givar, Makkomikki |
Nipah Mall |
| Pukul 14.00 Wita | Artist Talk | Narasumber: Aslan Abidin (Kurator Makassar Biennale) Al Givari (Seniman Mural) |
Tribun Timur | |
| Jumat, 21 Nov | 08.00 - Selesai | Live Murals | Dally Mozart, Manifesto, Kadoker, Iswan Bintang, Givar, Makkomikki | Nipah Mall |
| Sabtu, 22 Nov | 08.00 - Selesai | Live Murals | Dally Mozart, Manifesto, Kadoker, Iswan Bintang, Givar, Makkomikki | Nipah Mall |
| 08.00 - Selesai | Performance Art |
Asia Ramli Prapanca & Seniman Undangan • Intervensi ruang di 3 titik kota |
||
| Minggu, 23 Nov | 08.00 - Selesai | Live Murals (Finalisasi) |
Penyelesaian karya mural |
Nipah Mall |
| 13.00 - Selesai | Forum Kurator |
Tema: "Seni Merebut Ruang Kota" Pembicara: Andi Faisal, Aslan Abidin & Irwan AR |
Online/Podcast | |
| Senin, 24 Nov | 13.00 - 16.00 | Kelas (Online) |
Kelas Penulisan Kuratorial Arham Rahman (Kurator Galeri Lorong, Yogya) |
Online |
| 16.00 - Selesai | Kunjungan Media |
Kurator dan Seniman bertemu |
On the spot | |
| Selasa, 25 Nov | 16.00 - Selesai | Artist Talk (Podcast) |
Narasumber: Iswan Bintang |
On the spot |
| Rabu, 26 Nov | 16.00 - Selesai | Artist Talk (Podcast) |
Narasumber: Dally Mozart |
On the spot |
| Kamis, 27 Nov | 16.00 - Selesai | Artist Talk (Podcast) |
Narasumber: Givari |
On the spot |
| Jumat, 28 Nov | 16.00 - Selesai | Artist Talk (Podcast) |
Narasumber: Kadoker |
On the spot |
| 16.00 - Selesai | Artist Talk (Podcast) |
Narasumber: Manifesto |
On the spot |

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.