Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hafal 30 Juz Alquran, 11 Mahasiswa FK UMI Dapat Beasiswa Hafidz Hafidzah

empat mahasiswa memperoleh beasiswa penuh atau 100 persen hingga tamat dengan total nilai Rp2,7 miliar. dan 7 lainnya mendapatkan beasiswa 50 persen

Editor: Muh. Abdiwan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN
Keterangan foto:  PENGHAFAL ALQURAN - Penerima Beasiswa Hafidz Hafidzah berfoto bersama usai penyerahan beasiswa dilakukan secara simbolis di Aula Lantai 5 FK UMI, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (6/10/2025). Seluruh penerima telah menuntaskan hafalan Al-Qur’an sebanyak 30 juz. 

“Mereka ini bukan hanya penghafal Al-Qur’an, tapi calon dokter muslim yang berkarakter,” sebutnya.

Rektor UMI, Prof Hambali Thalib, memuji langkah Fakultas Kedokteran yang konsisten menyalurkan beasiswa berbasis keislaman. 

Ia menilai program ini sejalan dengan visi UMI dalam membentuk insan berilmu amaliah dan beramal ilmiah. 

“Beasiswa ini bagian dari zakat dan wakaf pendidikan yang dijalankan UMI. Kami ingin setiap penerima menjadi sumber daya unggul setelah lulus,” katanya.

Prof Hambali juga menegaskan, penerima beasiswa akan diseleksi ketat, tidak hanya berdasarkan hafalan, tetapi juga prestasi akademik dan karakter. 

“Kami tidak ingin berhenti di bantuan finansial saja. Ini investasi untuk masa depan bangsa dan dunia kedokteran,” jelasmy.

Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI, Prof Masrurah Mokhtar, menyebut program ini sebagai bentuk motivasi agar para mahasiswa terus menjaga hafalan Al-Qur’an dan menebarkan manfaat bagi sesama. 

“Beasiswa ini bukan sekadar bantuan biaya pendidikan, tetapi juga dorongan agar mereka istiqamah dalam menjaga hafalan dan akhlaknya,” sebutnya.

Ia menambahkan, Yayasan Wakaf UMI berencana menjadikan program beasiswa hafidz-hafidzah sebagai agenda tahunan yang berkelanjutan di seluruh fakultas. 

“Kami ingin menciptakan budaya akademik yang berlandaskan nilai-nilai Qur’ani,” ujarnya.

Salah satu penerima beasiswa, Nurafandi, mengaku bangga bisa menjadi bagian dari program ini. 

Ia mengatakan proses seleksi tidak hanya menilai hafalan, tetapi juga pengetahuan Islam dan komitmen pribadi. 

“Di UMI, kami belajar bahwa kedokteran bukan sekadar ilmu penyembuhan, tapi juga jalan ibadah,” jelasnya.

“Saya berasal dari keluarga sederhana. Tanpa beasiswa ini, mungkin saya tak bisa kuliah di FK. Saya ingin membuktikan bahwa penerima beasiswa juga bisa menjadi dokter yang profesional dan berakhlak mulia,” sambungnya.

Diketahui, selain penyerahan beasiswa, acara juga diisi dengan tausiah singkat dan buka puasa bersama. 

Mahasiswa, dosen, serta pimpinan fakultas duduk bersama menikmati hidangan sederhana sambil mempererat silaturahmi di bulan penuh berkah tersebut.

 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved