UIN Alauddin Makassar
Dari Amerika, Imam Istiqlal Apresiasi Guru Besar UIN Makassar Inspirasi Generasi Pesantren
UIN Alauddin Makassar resmi mengukuhkan Prof Dr H Munawir Kamaluddin MAg MH sebagai Guru Besar dalam bidang Pendidikan Nilai dan Karakter (Akhlak).
TRIBUN-TIMUR.COM, HOUNSTON – Kabar membanggakan datang dari Makassar.
UIN Alauddin Makassar resmi mengukuhkan Prof Dr H Munawir Kamaluddin MAg MH sebagai Guru Besar dalam bidang Pendidikan Nilai dan Karakter (Akhlak).
Ia menjadi profesor pertama dari keluarga besar Pesantren Darul Istiqamah, sekaligus cucu pendiri pesantren, KH Ahmad Marzuki Hasan.
Ucapan selamat mengalir dari Amerika.
Imam Masjid Istiqlal Houston, Dr KH Muthahhir Arif menyebut capaian ini sebagai kebanggaan bersama.
“Ini bukan hanya capaian pribadi, tapi kebanggaan bagi seluruh alumni Darul Istiqamah. Semoga menjadi inspirasi generasi pesantren untuk terus menekuni ilmu,”ujarnya.
Baca juga: Deretan Alumni Unhas, UIN, UMI, Unismuh, STIE Nobel di Kabinet Prabowo
Bagi Imam Muthahhir, momen ini terasa lebih istimewa karena Prof. Munawir adalah teman sekelasnya semasa menimba ilmu di Pesantren Darul Istiqamah.
“Saya mengenalnya sejak remaja, dan hari ini Allah takdirkan beliau menjadi Guru Besar. Ini bukti nyata bahwa dari pesantren bisa lahir ulama sekaligus akademisi yang diakui,” tuturnya.
Guru Besar Pertama Santri Darul Istiqamah
Imam Muthahhir menambahkan, capaian ini menegaskan pesantren mampu melahirkan kader yang kuat akhlaknya dan luas ilmunya.
“Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Mujadilah ayat 11, Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu. Gelar Guru Besar ini bukan sekadar kehormatan, tapi amanah besar untuk membimbing generasi,” katanya.
Ia berharap, ke depan ada sinergi antara UIN Alauddin Makassar tempat Prof Munawir mengabdi sebagai dosen, dan Istiqlal Houston yang kini terus berkembang menjadi pusat pendidikan Islam di Amerika Serikat.
Imam Muthahhir menutup dengan doa agar Prof. Munawir senantiasa diberkahi kesehatan, kekuatan, dan keberkahan.
“Semoga ilmu, karya, dan dedikasi beliau menjadi amal jariyah yang terus mengalir, membawa cahaya bagi agama, bangsa, dan umat. Setelah ini, kita berharap akan lahir lagi santri-santri Darul Istiqamah yang bertumbuh hingga meraih gelar Guru Besar berikutnya,”katanya.
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar adalah salah satu perguruan tinggi Islam negeri terbesar di kawasan timur Indonesia.
Didirikan pada 28 Maret 1965 dengan nama IAIN Alauddin Makassar, kampus ini resmi bertransformasi menjadi UIN pada 2005 sebagai wujud pengembangan dari institut agama menuju universitas yang mengintegrasikan ilmu agama, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Nama Alauddin diambil dari Sultan Alauddin, Raja Gowa ke-14 yang dikenal sebagai raja pertama di Sulawesi Selatan yang memeluk Islam pada awal abad ke-17.
Hal ini mencerminkan akar sejarah dan identitas keislaman masyarakat Sulawesi Selatan.
Kini UIN Alauddin Makassar memiliki delapan fakultas, mulai dari ilmu-ilmu keagamaan, sosial-humaniora, hingga sains, teknologi, kedokteran, dan ekonomi. Kampus utama berlokasi di Samata, Kabupaten Gowa, dilengkapi dengan sarana pendidikan modern, riset, dan pengabdian masyarakat.
Sebagai universitas Islam, UIN Alauddin Makassar mengusung visi “Integrasi Keilmuan, Keislaman, dan Kebangsaan”, serta berkomitmen mencetak generasi intelektual Muslim yang unggul, moderat, dan kontributif bagi pembangunan bangsa.(*)
Gubernur Sulsel Andi Sudirman ke Hamdan Juhannis: Rektor Bahas Poligami Liat ke Saya |
![]() |
---|
Tribun Timur Jadi Tempat Belajar Jurnalistik Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Alauddin Makassar |
![]() |
---|
3 Profesor 'Seipar-Selago' Genapkan 101 Guru Besar UIN Alauddin Makassar |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Emas 20 Gram Milik Guru Besar UIN Alauddin Makassar Digasak Maling |
![]() |
---|
Mahasiswa S3 UIN Alauddin Makassar Nirwan Wahyudi Ciptakan Aplikasi Dakwah Maps |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.