Respon Kapendam Tiga Oknum TNI Diduga Peras Sopir Mobil di Gowa Rp30 Juta, Ada Berperan 'Pak Kanit'
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Budi Wirman, tengah mendalami kasus dugaan pemerasan anggota TNI.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Sudirman
Ringkasan Berita:
- Tiga oknum prajurit TNI AD di Gowa diduga memeras seorang sopir travel bernama AI dengan modus razia kendaraan. Mereka meminta uang damai hingga Rp30 juta.
- Kasus ini terungkap setelah korban melapor ke Polres Gowa.
- Selain tiga prajurit, turut diamankan tiga warga sipil dan satu oknum polisi.
- Kodam XIV/Hasanuddin menegaskan akan menindak tegas anggotanya yang terlibat.
TRIBUN-GOWA.COM - Tiga oknum TNI di Gowa diduga terlibat kasus pemerasan terhadap seorang sopir daerah inisial AI.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Budi Wirman, tengah mendalami kasus dugaan pemerasan anggota TNI.
“Betul kejadian di Gowa melibatkan tiga orang diduga oknum TNI AD. Saat ini masih didalami Denpom menyelidiki apa yang terjadi,” katanya, Selasa (11/11/2025).
Modus dilakukan adalah denghentikan mobil travel di jalan raya yang dianggap kelebihan muatan.
Para pelaku berpura-pura melakukan razia.
Baca juga: Sopir Angkutan di Gowa Diperas Rp30 Juta, 3 Oknum TNI Terlibat
Kemudian melakukan negosiasi dan meminta uang damai kepada sang sopir.
“Modusnya seperti razia. Mereka menghentikan kendaraan travel dinilai kurang pantas atau kelebihan muatan, lalu melakukan negosiasi uang damai,” jelasnya.
Kasus terungkap setelah pihak travel melapor ke polisi.
Hasil penyelidikan sementara selain oknum TNI AD, ada juga tiga orang warga sipil dan satu oknum polisi turut terlibat.
TNI AD akan bersikap tegas dan tidak mentolerir pelanggaran hukum yang dilakukan anggotanya.
“Kami tidak akan mentolerir setiap pelanggaran anggota yang melanggar hukum," katanya
Pihaknya masih mendalami apakah oknum tersebut bertugas di wilayah itu atau berada di luar penugasan saat kejadian.
“Mereka di sana dalam rangka apa, masih kita dalami,” tutur Budi.
Ia juga mengimbau seluruh prajurit agar tidak mencoba-coba melakukan perbuatan yang melanggar hukum
Budi mengingatkan seluruh prajurit untuk menjaga nama baik institusi dan menghormati masyarakat.
“Marilah kita sama-sama menjaga nama baik institusi. Kita hormati satuan kita, kita junjung tinggi masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya, kasus pemerasan ini terungkap setelah korban AI (20), melapor ke Polres Gowa.
AI sementara mengangkut sejumlah penumpang dari Kabupaten Bulukumba menuju Kabupaten Barru, pada Jumat (7/11/2025) malam.
Saat melintas di jembatan kembar, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, mobil dikendarai AI dicegat oleh tiga orang pengendara motor.
AI mengaku dua orang dari ketiga pelaku menanyainya dan para penumpangnya.
Sebagian penumpang hendak bekerja ke Malaysia melalui jalur Kalimantan.
"Dua orang itu mengaku polisi dan mengatakan saya membawa TKI ilegal. Mereka lalu menyuruh saya ikut ke sebuah posko,” kata AI Selasa, (11/11/2025).
AI kemudian dibawa ke sebuah tempat di Jalan Swadaya, Sungguminasa.
Di situ, ia dimintai uang tebusan sebesar Rp 50 juta agar dilepaskan.
Setelah negosiasi, jumlah uang tersebut diturunkan menjadi Rp 30 juta.
"Saya akhirnya mentransfer Rp 30 juta ke rekening seorang perempuan berinisial HM,” ujar AI.
Laporan AI langsung ditindaklanjuti Tim Jatanras Polres Gowa yang dipimpin Ipda Aditya Pamungkas.
Polisi melakukan pengembangan dan menangkap seorang pria berinisial NT (55) di Jalan Swadaya, Sabtu (8/11/2025) malam.
Dari tangan NT, polisi menyita uang tunai sebesar Rp 3 juta.
NT disebut-sebut berperan sebagai “Pak Kanit” dalam aksi pemerasan tersebut.
Polisi kembali bergerak dan meringkus HM (27) di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Minggu (9/11/2025) dini hari.
Dari hasil pemeriksaan, NT dan HM mengaku dua pria yang sebelumnya menangkap korban bukanlah anggota kepolisian, melainkan oknum prajurit TNI berinisial Prada FA, Prada FI, dan Prada YO.
Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Bahtiar membenarkan peristiwa tersebut.
Ia menyebut tiga warga sipil telah diamankan namun tidak terlibat aktif dalam kasus pemerasan tersebut
"Tiga orang sipil yang kami amankan. Mereka tidak terlibat aktif, tapi menerima bagian dari hasil pemerasan dan membantu proses transfer uang,” ujarnya
Dandim 1409/Gowa, Letkol Inf Heri Kuswanto membenarkan adanya oknum TNI terlibat dugaan pemerasan tersebut
"Permasalahan tersebut sudah dilimpahkan ke Pomdam," jelasnya
Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli
| Kapolres Gowa: Tidak Ada Kasus Penculikan Anak di 2025 |
|
|---|
| Sopir Angkutan di Gowa Diperas Rp30 Juta, 3 Oknum TNI Terlibat |
|
|---|
| Aktivis Makassar: Presiden Prabowo Mesti Turun Tangan di Eksekusi Abal-abal di Lahan Pak Jusuf Kalla |
|
|---|
| Nelayan Menang Mobil Daihatsu dari Undian Badai Emas Pegadaian di Gowa |
|
|---|
| Mengenal Sultan Hasanuddin, Raja Gowa ke-16 Dijuluki Ayam Jantan dari Timur |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/2025-11-11-Kapendam-XIVHasanuddin-Kolonel-Inf-Budi-Wirman.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.