Pemkab Konawe Utara Terapkan Strategi Berbasis Produksi untuk Kendalikan Inflasi 2025
Konawe Utara kendalikan inflasi 2025 lewat strategi produksi pangan, pasar murah, dan intervensi lapangan.
Ringkasan Berita:
- Pemkab Konawe Utara menerapkan strategi berbasis produksi dan intervensi lapangan untuk menjaga stabilitas harga.
- Pembukaan 500 Ha sawah baru, program Padi Gogo APBN, serta Gerakan Tanam Cabai memperkuat ketahanan pangan lokal.
- Pasar murah, operasi pasar, dan sinergi dengan Bulog serta BI menjaga inflasi tetap di bawah 0,3 persen.
TRIBUN-TIMUR.COM — Pemerintah Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara, menerapkan strategi berbasis produksi dan intervensi lapangan sebagai upaya pengendalian inflasi sepanjang tahun 2025.
Langkah tersebut menjadi bagian dari program prioritas Bupati Ikbar sejak dilantik pada Februari 2025.
Berdasarkan dokumen Pengendalian Inflasi Kabupaten Konut yang disusun Bapperida Konut, pemerintah daerah menekankan pendekatan sektor pangan sebagai kunci stabilitas harga.
Strategi ini diintegrasikan melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dengan melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Pendekatan berbasis produksi dinilai tidak hanya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, tetapi juga meningkatkan kapasitas ketahanan pangan daerah, memperluas lapangan kerja, serta memperkuat daya tahan ekonomi masyarakat pedesaan.
Sepanjang 2025, Pemkab Konut membuka lebih dari 500 hektare sawah baru di Kecamatan Sawa, Oheo, dan Asera.
Kebijakan ini turut mendukung peningkatan produksi beras lokal. Selain itu, program “Padi Gogo APBN” digerakkan sejak Maret hingga Juni 2025 dengan penyaluran benih, pupuk, dolomit, serta alat pertanian kepada kelompok tani.
Dari 169 hektare lahan yang ditargetkan, 99,1 persen berhasil terealisasi.
Pemkab juga mendorong Gerakan Tanam Cabai di lebih dari 30 hektare lahan yang bertujuan menekan fluktuasi komoditas volatile food. Harga beras berhasil dijaga stabil di bawah Rp16 ribu per kilogram melalui program SPHP dan CPP.
Dalam menjaga pasokan dan harga di lapangan, pemerintah melaksanakan lima kali pasar murah dan delapan kali operasi pasar sepanjang tahun. Upaya tersebut membuat inflasi bulanan tetap terjaga di bawah 0,3 persen.
Program pengendalian inflasi ini turut melibatkan sinergi antara Pemkab Konut, Bulog, Bank Indonesia, dan masyarakat sebagai bagian dari penguatan distribusi dan intervensi pasar.(*)
Artikel ini telah tayang di TRIBUNNEWSSULTRA.COM dengan judul "Cara Pemerintah Konawe Utara Kendalikan Inflasi Tahun 2025, Cetak Sawah Baru hingga Pasar Murah".
| Inflasi Sulsel Oktober 2025 Capai 0,10 Persen, Emas dan Beras Biang Kerok |
|
|---|
| Pemkab Sidrap Perkuat Sinergi Nasional Kendalikan Inflasi dan Dorong Koperasi Merah Putih |
|
|---|
| Wabup Sidrap Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Mendagri dan Menkeu Purbaya |
|
|---|
| Tarif PPN Bisa Turun 2026, Ini Dampaknya |
|
|---|
| Sumut di Tangan Bobby Nasution Jadi Sorotan Kemendagri, Inflasi Tertinggi Nasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/PENGENDALIAN-INFLASI-KONUT.jpg)