My Coffeeza Tembus Pasar Internasional Berkat Program Rewako Ekspor
Muh Irwin, pemilik usaha My Coffeeza bercerita, kopi lokal yang ia produksi dilirik pasar dunia berkat jadi anak binaan Bank Indonesia.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Alfian
Ringkasan Berita:
- My Coffeeza dirintis sejak 2002, namun perjalanan eskpornya baru mulai 2021.
- Kopi lokal yang dihasilkan My Coffeeza dilirik pasar dunia berkat jadi anak binaan Bank Indonesia.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pelaku usaha kopi asal Enrekang, Sulawesi Selatan berhasil menembus pasar internasional.
Muh Irwin, pemilik usaha My Coffeeza bercerita, kopi lokal yang ia produksi dilirik pasar dunia berkat jadi anak binaan Bank Indonesia.
Usaha ini dirintis sejak 2002, namun perjalanan eskpornya baru mulai 2021 lalu.
Ia bergabung dalam dua program unggulan Bank Indonesia, Rewako UMKM dan Rewako Ekspor.
Lewat program tersebut, Irwin betul-betul ditempa banyak pengalaman dan pengetahuan baru.
Mulai dari penguatan kapasitas daya saing UMKM, termasuk pelatihan, pendampingan hingga akses ke pasar.
Program ini mempersiapkan dan mendampingi pelaku usaha agar bisa menembus pasar internasional dan melakukan ekspor dengan mudah, cepat, dan aman.
Baca juga: Pengusaha Mesir Tertarik Bisnis Kopi di Lutra Demi Penuhi Target Ekspor
Ia mengaku dilatih oleh coach berpengalaman. Sungguh jadi hal sangat berharga kata Irwin.
"BI sudah memberikan banyak pengetahuan luar biasa, dari penguatan perubahan pola pikir untuk bersaing secara global hingga membantu mempertemukan dengan buyer," ucap Irwin, Jumat (7/11/2025).
Menurutnya, kopi Enrekang memiliki kualitas yang sebanding dengan kopi Toraja.
Hanya saja, kopi Toraja lebih dulu dikenal secara global karena branding dan kolaborasi panjang dengan berbagai pihak, termasuk perbankan.
“Padahal lahan dan lokasi hampir sama, hanya beda nama besar saja,” katanya.
Perhatian Bank Indonesia terhadap kemajuan dan kesejahteraan UMKM begitu maksimal.
Misi yang dilakukan untuk merangkul UMKM menjadi lebih berdaya sudah banyak terbukti.
Kini, produk kopi My Coffeeza telah diekspor ke sejumlah negara seperti Timur Tengah, Dubai, dan Mesir.
Tahun ini, ia juga akan mendatangkan pembeli dari Malaysia dan Australia.
Dulu, permintaan ekspor kopi ke luar negeri masih terbatas.
Mulanya hanya 1 kontainer berkapasitas 19 hingga 20 ton, lambat laun mengalami peningkatan.
My Coffeeza juga sempat terkendala kekurangan bahan baku ketika permintaan tinggi di sektor pasar.
Belum lagi, pengiriman kopi juga harus menyesuaikan musim panen petani.
Lewat kegiatan ekspor ini, Irwin menggandeng petani kopi di Enrekang untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas hasil panen.
Baca juga: Pemkot Makassar dan Bank Indonesia Sinergi Perkuat Ekonomi Daerah
Mulanya, hanya 20 kelompok petani yang diberdayakan, kini sudah mencapai 40 kelompok petani yang dirangkul.
Menurutnya, peningkatan penjualan ke pasar internasional turut berpengaruh pada kesejahteraan petani lokal.
"Kesejahteraan bukan hanya bagi kami pelaku usaha, tapi juga bagi petani yang menjadi pemasok bahan baku,” katanya.
Perjalanan ekspor yang dilalui Irwin sejalan dengan misinya, meningkatkan kesejahteraan petani kopi.
"Kalau kami tidak tersentuh jadi anak binaan BI, kita tidak akan terlihat, kita tidak akan masuk ke pasar global," tutupnya. (*)
| 1 Tahun 3 Bulan Gaji Rasnal dan Abdul Muis Ditahan Imbas Pemecatan, Pemprov Sulsel Janji Cairkan |
|
|---|
| Demokrat Incar Kemenangan Pileg 2029, Rakerda Jadi Langkah Awal Konsolidasi |
|
|---|
| Peran Oknum Polwan dan 3 Oknum TNI Diduga Palak Sopir Travel di Gowa, Reaksi Kapolda Sulsel |
|
|---|
| Partai Amanat Demokrasi Indonesia Bentuk Pengurus di Sulsel, Struktur Nasional Rampung Awal 2026 |
|
|---|
| Pemprov Sulsel Sasar Perbaikan 452 Rumah Tidak Layak dan Korban Bencana |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20251114-Muh-Irwin-My-Coffeeza.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.