Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Okupansi Hotel di Sulsel Anjlok Selama 2025, PHRI: 2026 Belum Ada Sinyal Lebih Baik

Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga menyebut tingkat huni 2025 turun sekitar 25 sampai 30 persen dibanding tahun 2024.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Sakinah Sudin
Tribun Timur/ Rudi Salam
OKUPANSI HOTEL ANJLOK - Ketua PHRI Sulsel, Anggiat Sinaga, saat ditemui Tribun-Timur.com di Hotel Claro Makassar, Rabu (6/8/2025). Okupansi atau tingkat hunian hotel di Sulsel anjlok selama 2025. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Okupansi atau tingkat hunian hotel di Sulawesi Selatan (Sulsel) anjlok selama 2025.

Hal itu dipengaruhi kebijakan pemerintah berupa efisiensi anggaran yang membuat minimnya aktivitas di hotel.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel Anggiat Sinaga menyebut tingkat huni 2025 turun sekitar 25 sampai 30 persen dibanding tahun 2024.

Padahal pada 2024, lanjutnya, tingkat hunian hotel di Makassar masih menyentuh angka 60 sampai 65 persen.

“Di 2025 kita sudah bersyukur rata-rata tingkat huni sekitar 40 sampai 45 persen,” sebut Anggiat, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Minggu (26/10/2025).

Anggiat menjelaskan, di akhir tahun biasanya okupansi hotel bergerak signifikan karena banyaknya aktivitas pemerintah.

Namun, di akhir 2025 okupansi hotel di Sulsel belum terlihat bergerak karena kunjungan korporasi masih kecil.

“Justru yang ada saat ini tidak ada pergerakan yang membuat tingkat huni terbang tinggi, menjadi sebuah bukti konkrit dampak dari efisiensi anggaran pemerintahan,” jelas Anggiat.

CEO Phinisi Hospitality Indonesia (PHI) itu menambahkan, pihaknya belum melihat tanda-tanda perbaikan okupansi di tahun 2026.

Sebab, saat ini pemerintah masih fokus pada efisiensi anggaran.

Sementara menurutnya, mencari arus kunjungan dari sektor pariwisata tidak semudah diharapkan.

“Sekaitan 2026, saya belum melihat ada sinyal ke depannya lebih baik,” kata Anggiat.

Sebelumnya, sejumlah hotel di Kota Makassar sudah meluncurkan paket malam tahun baru 2026. 

Padahal, malam tahun baru 2026 masih tersisa dua bulan lebih.

Cepatnya hotel di Makassar mengeluarkan paket tahun baru didasari kondisi perhotelan selama 2025. 

Kebijakan pemerintah membuat bisnis perhotelan sempat ‘redup’.

Pada Januari 2025, Presiden RI Prabowo mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. 

Inpres itu tentang Efisiensi Belanja Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025. 

Inpres tersebut pun berdampak pada tingkat huni hotel, tidak terkecuali di Makassar.

“Wajar curi start hotel (mengeluarkan paket tahun baru 2026), karena mereka akan lebih cepat melihat pasar,” kata Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Sulsel, Zulkifli Nur. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved