Kemenangan ini menegaskan Indonesia sebagai salah satu kekuatan baru panahan berkuda dunia.
Tak hanya itu, turnamen ini juga menjadi ajang pemanasan sebelum Stage 2 IHAA Asian Nation Cup yang akan berlangsung di Indonesia.
Pada stage 2 nanti, Indonesia akan bertindak sebagai tuan rumah.
Kompetisi ini bakal digelar di bawah naungan Indonesia Equestrian Archery (IEA) Wening Academy yang berlokasi di Kampung Maghfirah, Bogor.
Fathan menegaskan dirinya akan terus berlatih keras untuk menghadapi stage berikutnya.
Ia juga berharap dukungan masyarakat Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan, agar tim bisa tampil lebih maksimal.
“Target kami bukan hanya medali, tetapi juga mengibarkan Merah Putih setinggi-tingginya,” tegasnya.
Prestasi Fathan mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk komunitas olahraga di Maros.
Mereka menilai capaian ini sebagai bukti bahwa anak daerah bisa berprestasi hingga level dunia.
Selain dikenal sebagai mahasiswa yang berprestasi, Fathan memang menekuni olahraga panahan berkuda sejak remaja.
Ia kerap mengikuti berbagai kejuaraan nasional hingga akhirnya terpilih memperkuat timnas.
Bupati Maros, Chaidir Syam, menyampaikan rasa bangganya.
Ia menyebut prestasi anaknya adalah motivasi bagi generasi muda Maros untuk terus berkarya.
“Ini bukan hanya prestasi pribadi, tapi juga untuk Indonesia. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda kita,” ujar Mantan Ketua DPRD Maros ini.