TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kebutuhan listrik di wilayah kepulauan jadi pekerjaan rumah pemerintah.
Dalam memenuhi pasokan listrik, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel kembali mencanangkan pemasangan kabel Bawah laut.
Proyek ini sebenarnya pernah dicanangkan tahun 2021 lalu.
Namun saat itu proyek tersebut mandek ditengah jalan.
Kali ini, Pemprov Sulsel kembali serius ingin memasok listrik ke pulau.
Targetnya kabel bawah laut membentang dari Center Point of Indonesia (CPI) ke Pulau Lae-lae, panjangnya 700 meter.
"Tahun 2025 kami baru anggarkan Detailed Engineering Design (DED) dan Feasibilty Study(FS)," jelas Kepala
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel Andi Eka Prasetya di Rujab Gubernur Sulsel pada Senin (25/8/2025).
DED akan memuat gambaran teknis pengerjaan,spesifikasi material, rancangan anggaran biaya hingga rencana kerja dan syarat-syarat.
Jika telah selesai, maka detail proyek pengerjaan tersebut dapat diketahui.
Sementara FS merupakan analisis kelayakan proyek dengan berbagai sisi seperti ekonomi, hukum, teknis dan peluang pasar.
Sehingga dapat menentukan proyek tersebut mampu sukses terlaksana.
Nantinya di 2026, Pemprov Sulsel akan melangkah ke alokasi pelaksanaan dan perizinan.
"Estimasi itu sekitar Rp 10 Miliar untuk pelaksanaan diluar FS dan DED," jelasnya.
Besaran kapasitas listrik sendiri akan diketahui usai kajian DED selesai.