TRIBUN-TIMUR.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) mengalokasikan anggaran lebih dari Rp400 miliar untuk pembangunan dua rumah sakit regional di Kabupaten Luwu dan Kabupaten Gowa.

Plt Kepala Bapelitbangda Sulsel, Muh Saleh, menyampaikan hal tersebut saat ditemui di Gedung DPRD Sulsel, Kamis (21/8/2025).

Ia mengatakan, proses perencanaan pembangunan telah dimulai tahun ini, dengan dukungan Dana Insentif Daerah (DID) dan Manajemen Strategis (MS).

“MS sudah selesai, DID dan MK juga sudah berjalan. Setelah seluruh dokumen rampung, kita akan masuk ke tahap lelang,” ujarnya.

Proyek ini menggunakan skema multiyears dan ditargetkan selesai pada 2027.

Saleh menjelaskan, mekanisme tersebut dipilih agar pembangunan bisa dilakukan lebih cepat tanpa harus melewati proses tender ulang setiap tahun.

“Cukup sekali tender, satu kontraktor mengerjakan sampai selesai. Pembayaran dilakukan bertahap setiap tahun,” katanya.

Anggaran awal yang disiapkan lebih dari Rp400 miliar, dengan estimasi masing-masing rumah sakit menelan biaya sekitar Rp200 miliar.

Namun, nilai final akan ditentukan setelah penyusunan Detail Engineering Design (DED) rampung.

Sebelumnya, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman telah mengumumkan rencana pembangunan RS Regional di kawasan Bua, Kabupaten Luwu, dalam rangka Hari Jadi ke-66 Kabupaten Luwu.

Ia menyebutkan, Pemprov telah menerima hibah lahan dari Pemkab Luwu untuk pembangunan RS tersebut dan saat ini tengah dalam tahap feasibility study serta penyusunan DED.

“Insya Allah proses pembangunan fisiknya akan dimulai tahun ini,” kata Andi Sudirman.

Anggota DPRD Sulsel Dapil Luwu Raya, Rusli Sunali, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel untuk memaksimalkan rencana pembangunan rumah sakit regional di Kabupaten Luwu.

Pemprov Sulsel merencanakan pembangunan dua RS Regional di Kabupaten Luwu dan Gowa dengan anggaran Rp400 miliar lebih.

Menurutnya, keberadaan rumah sakit tersebut sangat representatif dan strategis karena bisa melayani masyarakat di Luwu Raya, Tanah Toraja, Toraja Utara, hingga Kabupaten Wajo. 

“Rumah sakit regional di Luwu akan sangat berguna, dan bisa menjadi rumah sakit rujukan,” katanya saat ditemui di Gedung DPRD Sulsel, Kota Makassar, Kamis (21/8/2025).

Rusli mengaku, lokasi yang direncanakan juga memiliki aksesibilitas yang baik karena dekat dengan bandara. 

Hal ini memudahkan mobilisasi tenaga kesehatan dan mendukung lahirnya SDM dokter ahli. 

Selain itu, Luwu berada di titik tengah yang menghubungkan sejumlah daerah tetangga, seperti Wajo (Siwa), Toraja, Toraja Utara, Luwu Utara, dan Luwu Timur. 

Baca juga: Pemprov Sulsel Siapkan Rp400 Miliar Bangun RS Regional di Luwu dan Gowa

Karena itu, ia menilai sangat tepat jika rumah sakit regional ditempatkan di Kecamatan Buah, Kabupaten Luwu.

Terkait anggaran yang diperkirakan mencapai Rp200 miliar lebih, Rusli menekankan pentingnya penyesuaian agar pembangunan bisa berjalan maksimal. 

“Kalau memang tidak cukup, maka harus ditambah. Untuk apa kita membangun rumah sakit kalau tidak bisa maksimal,” uajrnya.

Ia pun berharap Pemprov Sulsel, khususnya gubernur, serius memperjuangkan program ini. 

“Karena ini sudah menjadi program gubernur, saya yakin pasti akan dimaksimalkan,” jelasnya.(*)