Demo Kenaikan PBB

Solidaritas Gerakan Tolak Tarif PBB-P2 Pati dan Bone, Mahasiswa Makassar Macetkan Jl Sultan Alauddin

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TARIF PBB- Suasana demo tolak kenaikan pajak PBB di Pertigaan Jl AP Pettarani-Jl Sultan Alauddin, Makassar, Rabu (20/8/2025) sore.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Belasan mahasiswa berunjuk rasa di pertigaan Jl AP Pettarani-Jl Sultan Alauddin, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Rabu (20/8/2025) sore.

Demo terkait penolakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ini di sejumlah daerah itu, diwarnai aksi bakar ban.

Akibatnya, kemacetan panjang tidak terhindarkan.

Antrean panjang kendaraan dari arah Unismuh mengular panjang hingga ke depan Lapas Makassar.

Bahkan, salah satu pengendara mengatakan, dirinya terjebak macet mulai dari depan Kampus Unismuh.

"Panjang macet, mulai dari Unismuh tadi," ucapnya berbalik arah di jalur U-turn pertigaan Jl AP Pettarani-Jl Sultan Alauddin.

Tidak hanya itu, atrean panjang kendaraan juga terjadi di Jl AP Pettarani dari arah Fly Over akibat aksi di ujung jalan ini.

Kondisi itu diperparah dengan volume kendaraan yang meningkat di jam pulang kantor.

Dalam demo itu, mahasiswa membentangkan spanduk bergambar tikus berdasi.

Baca juga: 54 Pendemo PBB-P2 di Bone Ditangkap, Polisi Panggil Orang Tua

Mereka menamakan diri Kesatuan Rakyat Menggugat (Keramat).

Kordinator lapangan, Jimmy Saputra mengatakan, aksinya merupakan bentuk solidaritas terhadap perjuangan rakyat Pati dan Bone menolak kenaikan PBB.

"Dari Kota Makassar, kami juga menyerukan penolakan kenaikan PBB dan bentuk solidaritas yang terjadi di Pati dan di Bone," kata Jimmy Saputra.

Menurutnya, persoalan kenaikan pajak yang menuai banyak penolakan harus disikapi serius pemerintah pusat.

Olehnya itu, ia meminta Presiden Prabowo Subianto turun tangan mengatasi persoalan tersebut.

"Kami mendesak presiden Prabowo agar menekan pemerintah daerah untuk tidak menaikkan pajak PBB," jelasnya.

Halaman
12

Berita Terkini