PSM Makassar

Dua Laga, PSM Makassar Sudah Kumpulkan 9 Kartu Kuning

Penulis: Kaswadi Anwar
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SUPER LEAGUE - Bek PSM Makassar Aloisio Neto Soares ketika melawan Bhayangkara Lampung FC pada pekan kedua Super League 2025/2026 di Stadion PKOR Sumpah Pemuda, Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (16/8/2025) sore. PSM Makassar menjadi salah satu tim pengoleksi kartu kuning terbanyak dari dua laga.

TRIBUN‑TIMUR.COM, MAKASSAR – PSM Makassar jadi tim dengan koleksi kartu kuning terbanyak kedua di Super League 2025/2026, setelah dua laga awal.

Tim kebanggaan Sulsel itu mengumpulkan sembilan kartu.

Hanya kalah dari Persijap Jepara yang mengoleksi sepuluh kartu kuning.

Lima kartu kuning didapat saat PSM ditahan imbang 1–1 oleh Persijap Jepara di Stadion BJ Habibie, Parepare, Jumat (8/8/2025).

Akibatnya tim dijatuhi denda sebesar Rp50 juta oleh Komite Disiplin PSSI.

Empat kartu kuning lainnya diperoleh saat seri 1–1 melawan Bhayangkara Lampung FC di Stadion PKOR Sumpah Pemuda, Bandar Lampung, Sabtu (16/8/2025).

Catatan sembilan kartu kuning sangat kontras dibanding awal musim 2024/2025.

Saat itu PSM hanya mengantongi tiga kartu kuning.

Baca juga: Yuran Fernandes Kembali! Benteng PSM Siap Redam Semen Padang

Di akhir musim lalu, mereka bahkan sempat jadi kandidat tim fair play, dengan total 63 kartu kuning dan satu kartu merah.

Pengamat sepak bola Toni Ho menilai sembilan kartu kuning terlalu banyak.

Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab.

Pertama, pelanggaran tak perlu berpotensi membuat tim rugi, apalagi jika akumulasi.

“Efeknya akan merugikan tim, pasti akan ke sana,” ucapnya saat dihubungi Tribun‑Timur.com, Rabu (20/8/2025).

Kedua, gaya bermain keras dan pressing tinggi PSM memicu duel sering dan berisiko mendapat kartu.

Toni Ho menekankan penting membedakan antara bermain keras dan kasar.

Kalau keras tanpa kartu, tak masalah, tapi kasar berujung kartu kuning atau merah.

Keberadaan banyak penggawa muda pun dinilai jadi tantangan, karena kontrol emosi dan pengalaman mereka masih terbatas.

“Perlu sering diberi tahu dan diajarkan bermain keras tapi terkendali agar tak rugikan tim,” tambahnya.

Menurutnya, keputusan wasit bisa berpengaruh, meski tidak terlalu besar karena kini telah ada Variable Assistant Referee (VAR).

VAR membantu memastikan keputusan wasit akurat.

“Kalau memang tak wajar bisa protes ke PSSI,” ujarnya.

Toni Ho pun menyarankan agar setiap kartu kuning diperhitungkan secara profesional, kalau perlu ada konsekuensi biaya.

Namun hal ini perlu disepakati sejak awal kontrak agar tak merugikan klub.

Baginya, penguasaan bola tanpa melanggar harus dilatih.

“Pemain harus cerdik, sabar, dan kontrol emosi,” pungkas mantan pelatih PSM dan Persipura ini.

Sementara Deputi Menpora The Macz Man, Muhammad Ibnu, menilai serbuan kartu kuning terjadi karena pola permainan tak jelas dan kesalahan passing.

Akibat salah oper, pemain terpaksa melakukan pelanggaran.

Menurutnya, musim lalu timnya bermain keras tetapi minim kartu karena pola main dan chemistry pemain lebih solid.

Ia berharap chemistry pemain PSM segera menyatu.

“Pemain belum saling memahami satu sama lain. Harapannya chemistry segera menyatu,” tutupnya.

Perolehan Kartu Kuning Klub Super League

Persijap Jepara:10

PSM Makassar: 9

Persis Solo:6

Bali United:6

PSIM Yogyakarta:6

Bhayangkara Lampung FC:5

Arema FC: 5

Semen Padang:5

Persija Jakarta:4

Dewa United:4

Madura United:4

Malut United:4

PSBS Biak:3

Persib Bandung:3

Borneo Samarinda FC:2

Persebaya Surabaya:2

Perolehan Kartu Merah Klub Super League

Satu Kartu Merah

Persija Jakarta

Bhayangkara Lampung FC

Arema FC

Persis Solo

Pemain PSM Makassar Kantongi Kartu Kuning

Ricky Pratama:2

Victor Luiz:1

Daffa Salman:1

Akbar Tanjung:1

Karel Iek:1

Dzaky Asraf:1

Rifki Dwi Septiawan:1

Aloisio Neto Soares:1. (*)

Berita Terkini