Aksi ini menyebabkan aktivitas pemerintahan di Kantor Bupati Bone lumpuh total.
Pegawai yang berada di dalam gedung terlihat panik dan sebagian memilih keluar dari area kantor untuk menghindari kericuhan.
Menanggapi hal tersebut, perwakilan Pemkab Bone yang diwakili oleh Kepala Dinas Kominfo, Anwar mengaku bupati dan wakil bupati sedang berada di luar Kota Watampone.
"Bapak Bupati Andi Asman dan bapak Wakil Bupati, Andi Akmal berada diluar Kota Watampone," akuinya.
Anwar juga dengan tegas membantah kenaikan PBB-P2 di Bone yang mencapai 300 persen.
"Kenaikan PBB-P2 di Bone itu tidak mencapai 300 persen, itu hoax. Kenaikan nya hanya 65 persen," tandasnya.
Sementara kepala Bappeda Bone, Angkasa mengaku kenaikan PBB-P2 di Bone wajib dilaksanakan.
"Kenaikan ini wajib dilakukan karena telah mendapatkan peringatan dari KPK dan BPK," jelasnya.
Angkasa juga mengaku jika nilai tanah naik, harga jual tanah juga akan meningkat.
Sehingga akan membuat masyarakat untung.
Namun, masssa demontrasi tetap meminta bupati maupun wakil bupati yang menyampaikan hal tersebut.(*)
Bupati tak muncul
Dari pantauan dilokasi, sejak siang hari, massa memenuhi halaman Kantor Bupati Bone untuk menyampaikan langsung penolakan terhadap kenaikan PBB-P2 yang dinilai sangat memberatkan rakyat.
Namun, hingga sore hari Andi Asman maupun Andi Akmal tidak keluar menemui massa.
“Kami datang jauh-jauh ke sini, bahkan rela meninggalkan pekerjaan hanya untuk menyampaikan aspirasi. Tapi bupati dan wakil bupati tidak mau menemui rakyatnya. Di mana tanggung jawab mereka sebagai pemimpin?,"ujar Jendral Lapangan, Rafli fasyah.