TRIBUN-TAKALAR.COM – Kasus penganiayaan dan pemerasan terhadap pemuda Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan Yusuf Saputra, oleh enam polisi belum menemukan titik akhir.
Sudah dua bulan lebih kasus ini bergulir di Polres Takalar sejak Yusuf melapor pada 29 Mei 2025.
Polisi telah beberapa kali melakukan gelar perkara.
Namun belum menetapkan tersangka.
“Saya gelar di polda dulu,” ucap AKP Hatta, Selasa (12/8/2025).
Enam polisi tersebut telah diperiksa penyidik Reskrim Polres Takalar.
Di tengah simpang siur, beredar kabar Yusuf telah berdamai dengan enam polisi terlapor.
Keduanya disebut telah membuat kesepakatan damai tertulis.
Baca juga: Polres Takalar Belum Berani Seret Tersangka Penganiayaan Pemuda Galesong, 6 Oknum Polisi Terlibat
Yusuf belum berhasil dikonfirmasi.
Nomor WhatsApp yang biasa digunakan tidak aktif.
Namun, salah satu perwakilan keluarganya, Sri Rahayu, membenarkan kabar tersebut.
“Kami dengar kabarnya begitu,” ucapnya, Senin (18/8/2025).
AKP Hatta juga mengonfirmasi kabar itu.
Ia menegaskan proses hukum tetap berjalan.
Mantan Kapolsek Galut itu menyatakan kesepakatan damai tidak menghentikan penanganan perkara.
“Nanti kita gelar penetapan tersangka lagi,” katanya, saat ditemui Minggu (17/8/2025).
Sebelumnya, Yusuf melaporkan dirinya dianiaya dan diperas oleh enam polisi yang bertugas di Polrestabes Makassar.
Mereka bertemu di Lapangan Larigau Galesong, 27 Mei lalu.
Yusuf mengaku dianiaya, dipaksa mengakui memiliki narkotika, lalu dimintai sejumlah uang.
“Awalnya mereka minta uang Rp15 juta, tapi keluarga saya tidak punya uang sebanyak itu. Lalu mereka turunkan jadi Rp5 juta, tetapi tetap ditolak karena tidak sanggup,” terang Yusuf, Jumat (30/5/2025).
Enam polisi tersebut kemudian berkomunikasi dengan tante Yusuf, Sri Rahayu, terkait permintaan uang.
Sri Rahayu menyanggupi memberi sejumlah uang, meski tidak sesuai permintaan.
Setelah itu, Yusuf dilepaskan.
“Akhirnya mereka minta berapa saja yang ada. Karena keluarga takut saya terus disekap dan dipukul, keluarga saya terpaksa beri uang Rp1 juta,” ungkap Yusuf. (*)