TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Perum Bulog Wilayah Sulsel dan Sulbar menargetkan penyaluran 45 ribu ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) hingga Desember 2025.
Beras SPHP merupakan beras didistribusikan Bulog untuk menjaga ketersediaan pasokan dan harga pangan tetap stabil serta terjangkau.
Pimpinan Wilayah Bulog Sulsel-Sulbar, Fahrurozi, mengungkapkan hal tersebut, Senin (18/8/2025).
Ia menyebut, sepanjang 2025 pihaknya telah menyalurkan sekitar 6 ribu ton beras SPHP.
Namun, sejak 8 Juli hingga akhir tahun, target penyaluran mencapai 45 ribu ton.
"Rata-rata penyaluran 250 ton per hari," ujarnya.
Fahrurozi mengakui, target tersebut cukup besar sehingga diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Bulog menggandeng Polda Sulsel, jajaran Polres dan Polsek, Kodam XIV/Hasanuddin, serta Divisi III Kostrad.
TNI dan Polri dilibatkan dalam penyaluran beras SPHP melalui koperasi maupun kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM).
"Mulai minggu ini kami juga diminta menyalurkan beras SPHP melalui swalayan-swalayan," ungkapnya.
Baca juga: Andi Sudirman: Stok Beras Sulsel Tertinggi Sepanjang Sejarah
Untuk memperluas distribusi, Bulog menyiapkan tujuh jalur penyaluran:
Toko pengecer di pasar, bekerja sama dengan pedagang rekomendasi Dinas Ketahanan Pangan
Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Pemda di pasar kaget atau pusat keramaian
Koperasi Merah Putih di Sulsel
Outlet BUMN, seperti PT Pos dan RNI
Koperasi instansi pemerintah, termasuk TNI, Polri, Kodim, Kostrad, dinas, dan Pemkot
Rumah Pangan Kita (RPK), outlet resmi Bulog yang telah diverifikasi
Jaringan swalayan lokal dan nasional
Fahrurozi menyebut, target penyaluran 45 ribu ton dari Juli hingga Desember atau setara 294 ton per hari dan 2.100 ton per minggu diharapkan tercapai.
Menurutnya, kehadiran beras SPHP sangat membantu masyarakat di tengah tingginya harga beras di Sulsel.
Melalui program ini, masyarakat bisa membeli beras seharga sekitar Rp62.500 per kemasan (Rp12.000 per kilogram), dengan batas maksimal dua kemasan per orang.
"Pembeliannya setiap orang itu maksimal hanya bole dua karung 5 kg," jelasnya.
Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Makassar, Karmila Hasmin Marunta, mengatakan saat ini pihaknya tengah melaksanakan GPM bekerja sama dengan Dinas Koperasi Kota Makassar.
GPM berlangsung sejak 14 Agustus dan berakhir 16 Agustus 2025.
"Untuk kegiatan hari ini, kami membawa lima ton beras, dan alhamdulillah antusias masyarakat cukup baik," ujarnya saat ditemui di Benteng Fort Rotterdam, Makassar, Sabtu (16/8/2025).
Ia menyebut, tujuan utama kegiatan ini untuk menstabilkan harga pangan, khususnya beras, yang sempat melonjak di pasaran.
“Sejauh ini harga beras di pasar sudah mulai turun, dari Rp17 ribu per kilogram, kini bisa kita dapatkan dengan harga Rp12.500,” ungkapnya.
Bulog Makassar optimistis target penyaluran beras SPHP hingga 98 ribu ton dapat tercapai.
Langkah ini diharapkan memudahkan masyarakat mendapatkan beras dengan harga terjangkau serta menjaga stabilitas pangan di Sulsel. (*)