TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU – Peringatan HUT ke-80 RI mengingatkan bahwa perjuangan tak selalu identik dengan senjata di medan perang.
Di pelosok negeri, lahir pahlawan-pahlawan baru berjuang dengan cara berbeda.
Salah satunya Arif, sarjana keperawatan kelahiran Salu Induk, 17 Desember 1979.
Sejak muda, ia memilih jalan sunyi: mengabdi di daerah terpencil demi memastikan layanan kesehatan menjangkau warga hingga pelosok.
Perjalanan Arif dimulai pada 2004 sebagai perawat sukarela di Desa Bolu.
Desa Bolu, kampung transmigrasi jauh dari hiruk pikuk kota.
Tiga tahun kemudian, ia diangkat sebagai PNS dan ditugaskan di Puskesmas Bastem.
Seiring pemekaran wilayah, Arif dipercaya memimpin Puskesmas Bastem Utara, fasilitas kesehatan rawat jalan berstatus sangat terpencil.
Jaraknya sekitar 80 kilometer dari Belopa, ibu kota Kabupaten Luwu, dengan waktu tempuh 7–8 jam melalui jalur pegunungan.
Di sana, Arif bersama tim melayani 12 desa dengan penduduk lebih dari 8 ribu jiwa.
Mengabdi di pedalaman bukan perkara mudah.
Perjalanan penuh risiko.
Longsor di poros Bastem–Bonglo pada Februari 2024 jadi pengingat bahwa bencana selalu mengintai.
Baca juga: Haru di Lapangan Andi Djemma Belopa, M Zaini Tempuh 83 Km Demi Lihat Anak Kibarkan Merah Putih
“Jauh dari keluarga, terjebak di jalan, atau terhalang bencana sudah jadi cerita sehari-hari,” kata Arif kepada Tribun-Timur.com, Minggu (17/8/2025).
Namun, semua lelah sirna saat melihat senyum warga menyambut tenaga kesehatan dengan penuh harap.
“Prinsipnya kami melakukan pengabdian tanpa batas. Dengan membantu warga, kami punya kebanggaan tersendiri,” akunya.
Baginya, paripurna bukan soal jabatan, melainkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Di tangannya lahir sejumlah inovasi, salah satunya Wisuda Balita Lengkap Imunisasi.
Program ini mendorong kesadaran orang tua agar anak-anak di Bastem Utara mendapat imunisasi lengkap.
Dedikasinya diakui secara nasional.
Arif meraih Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Nasional 2024, setelah sebelumnya juara dua lomba video pengabdian tenaga kesehatan di daerah tertinggal.
Kini, di usia pengabdiannya yang matang, Arif tetap setia melayani warga Bastem Utara.
Di balik senyum ramahnya, tersimpan tekad sederhana: memastikan hak atas kesehatan tak berhenti di batas jalan beraspal, tapi sampai ke desa-desa terpencil yang jarang tersentuh.
Profil Arif
Nama Lengkap: Arif
Tempat, Tanggal Lahir: Salu Induk, 17 Desember 1979
Jenis Kelamin: Laki-laki
Pendidikan Terakhir: Sarjana Ilmu Keperawatan
Pekerjaan: Kepala Puskesmas Bastem Utara
Status Kepegawaian: Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Wilayah Tugas: Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu
Jumlah Desa yang Dilayani: 12 desa
Jumlah Penduduk Wilayah Tugas: Lebih dari 8.000 jiwa
Prestasi:
Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Nasional 2024
Juara II Lomba Video Pengabdian Tenaga Kesehatan Daerah Tertinggal
Program Unggulan: Wisuda Balita Lengkap Imunisasi
Motivasi Pengabdian: “Pengabdian tanpa batas, bukan sekadar jabatan.” (*)