Hari Nasional UMKM

Semarak Harnas UMKM 2025 di Makassar Dorong UMKM Tangguh

Editor: Muh Hasim Arfah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HARI UMKM-Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI) Sulawesi Selatan, Perhimpunan Ahli Kesehatan Kerja Indonesia (PAKKI) Sulsel, dan Politeknik Sandi Karsa Makassar berkolaborasi menggelar seminar di di Kampus Sandi Karsa, Jalan Bung No. 37 Makassar, Senin (12/8/2025). Hari Nasional UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Indonesia diperingati setiap 12 Agustus.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Memperingati Hari Nasional UMKM 2025, Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI) Sulawesi Selatan, Perhimpunan Ahli Kesehatan Kerja Indonesia (PAKKI) Sulsel, dan Politeknik Sandi Karsa Makassar berkolaborasi menggelar seminar.

Hari Nasional UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Indonesia diperingati setiap 12 Agustus.

Penetapan tanggal ini bertujuan untuk mengapresiasi peran penting UMKM dalam perekonomian nasional, mendorong pertumbuhan wirausaha, dan meningkatkan kesadaran publik serta dukungan terhadap pelaku UMKM di seluruh Indonesia.

Biasanya, peringatan Hari Nasional UMKM diisi dengan pameran produk, pelatihan, temu bisnis, dan program pemerintah untuk memperluas akses pembiayaan dan pasar bagi pelaku UMKM.

Seminar ini bertajuk “Sinergi Kesehatan Kerja dan Kewirausahaan dalam Mendorong UMKM Tangguh”.

Acara yang berlangsung di Kampus Sandi Karsa, Jalan Bung No. 37 Makassar, Senin (12/8), dihadiri pelaku UMKM, akademisi, praktisi kesehatan kerja, dan mahasiswa.

Direktur Politeknik Sandi Karsa, Dr Ns H Trimaya Cahya MKes MM, dalam pembukaan menegaskan, kesehatan kerja dan kewirausahaan harus berjalan beriringan untuk membangun UMKM yang sehat, produktif, dan berdaya saing.

Baca juga: Tiga Akademisi Makassar Tampil di Forum ICIC 2025

Politeknik Sandi Karsa adalah perguruan tinggi swasta yang berlokasi di Makassar, Sulawesi Selatan, dan dikelola oleh Yayasan Sandi Karsa.

Kampus ini fokus pada pendidikan vokasi atau terapan, dengan program studi yang diarahkan untuk menghasilkan lulusan siap kerja di bidang kesehatan, teknik, dan administrasi.

Beberapa jurusan yang dikenal di Politeknik Sandi Karsa antara lain D3 Keperawatan, D3 Kebidanan, D3 Analis Kesehatan, D3 Teknik Elektro, D3 Administrasi Perkantoran. 

Kampus ini juga sering menjalin kerja sama dengan rumah sakit, puskesmas, dan industri terkait untuk penempatan praktik kerja mahasiswa.

“Di tengah persaingan global dan perubahan teknologi yang cepat, kesehatan kerja menjadi fondasi keberlanjutan usaha,” ujarnya dalam rilis diterima tribun-timur.com

Ketua ABDSI Sulsel, Bahrul Ulum Ilham SPd MM PhD memaparkan strategi pemberdayaan UMKM melalui penguatan kewirausahaan dan kolaborasi hexahelix, pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, media, dan lembaga keuangan. 

Ia menyoroti fenomena “Missing Middle” di mana banyak usaha mikro sulit naik kelas.

“Diperlukan mentalitas wirausaha yang berani, kreatif, inovatif, adaptif, serta berkomitmen tinggi,” tegasnya.

Ketua PAKKI Sulsel, Ilham A. Rifai SKM MKes mengingatkan, penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) juga penting bagi UMKM.

“Risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja ada di semua skala usaha, bukan hanya perusahaan besar,” jelasnya.

Menutup sesi, Ketua ABDSI Makassar, Ria Wahyuni SKM MKes berbagi pengalaman mengintegrasikan inovasi usaha dengan penerapan prinsip K3.

Menurutnya, kolaborasi lintas sektor adalah kunci lahirnya UMKM sehat dan berdaya saing.

Seminar ini menjadi momentum strategis memperkuat sinergi kesehatan kerja dan kewirausahaan, selaras dengan semangat Hari Nasional UMKM yang diperingati setiap 12 Agustus, bertepatan dengan hari lahir Bung Hatta, Bapak Koperasi Indonesia. 

Sejak dideklarasikan melalui Piagam Yogyakarta 2016, Harnas UMKM terus menjadi pengingat akan peran vital UMKM sebagai pilar ekonomi rakyat menuju Indonesia Emas 2045.

Berita Terkini