TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Humas Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Mawardi Siradj,
mulai meneliti secara intens lembaga kehumasan kemenag.
Ketua Tim Media Centre Haji Daker Bandara 2024 itu berhasil mempertahankan judul yang diajukan di hadapan sejumlah profesor dan doktor di program pascasarjana.
“Alhamdulillah. Cukup menegangkan. Tapi karena persiapan yang matang disertai data dan referensi yang kuat, saya dinyatakan lulus dalam ujian seminar proposal ini,” kata Mawardi Siradj, Minggu (10/8/2025).
Dia mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Administrasi Negara (MIAN) Universitas Indonesia Timur Makassar atau UIT Makassar.
Alumnus Ponpes Al Urwatul Wutsqa Sidral itu mengikuti Seminar Proposal Judul Tesis berjudul Optimalisasi Tugas dan Fungsi Kehumasan dalam Membangun Citra Positif di Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.
Tesis adalah penelitian ilmiah yang lebih mendalam dibanding skripsi (S1). Tesis berfokus pada pengujian teori, pengembangan konsep, atau penerapan metode tertentu pada bidang kajian yang spesifik.
Mawardi Siradj mengikuti ujian proposal tesis di kampus UIT Makassar, Jumat (8/8/2025).
Sidang proposal dipimpin Ketua Tim Penguji Prof. Dr. H. Wahyuddin Hamid, dengan Sekretaris Tim Penguji Dr. H. Ali Imran Shadiq.
Hadir juga Rektor UIT, Dr Abd Rahman, sebagai penguji, bersama Ketua Program Studi Dr Nurmillah yang juga bertindak sebagai penguji.
Universitas Indonesia Timur
UIT Makassar didirikan pada tahun 2001. Dalam Situs 4icu.org, UIT Makassar berada peringkat ke-430 dari keseluruhan perguruan tinggi di Indonesia.
Selain Magister Ilmu Administrasi Negara, S2 UIT Makassar juga membina Program Hukum, Manajemen dan Kesehatan.
UIT Makassar memiliki fasilitas lengkap: perpustakaan, asrama, koperasi, auditorium, laboratorium, hotel kampus, rumah sakit latihan, serta fasilitas ibadah seperti masjid.
Biaya pendidikan termasuk kategori terjangkau, dengan BPP sekitar Rp2 juta per semester untuk program reguler. Untuk kelas pegawai (kuliah akhir pekan), ada tambahan biaya ekstensi antara Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta per semester. SPP gratis berkat dukungan Yayasan Indonesia Timur.
Peran Humas
Dalam paparannya, Mawardi Siradj menekankan bahwa di tengah derasnya arus informasi dan meningkatnya tuntutan transparansi, citra positif lembaga publik sangat menentukan legitimasi serta kepercayaan masyarakat.
Menurutnya, fungsi kehumasan di Kanwil Kemenag Sulsel masih belum optimal.
Penyebaran informasi, penanganan krisis komunikasi, dan hubungan dengan media kerap dilakukan secara sporadis. Kondisi ini diperparah dengan keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi khusus di bidang komunikasi strategis, serta minimnya pelatihan berkelanjutan.
“Di era media sosial dan platform digital, publik semakin kritis menilai kinerja pemerintah. Kehumasan dituntut responsif, tepat, dan profesional dalam menyikapi berbagai isu,” jelas Mawardi Siradj.
Ia mengingatkan, tanpa langkah optimalisasi yang sistematis, lembaga bisa kehilangan kendali atas narasi publik dan mengalami penurunan citra.
Objek Penelitian
Pemilihan Kanwil Kemenag Sulsel sebagai objek penelitian bukan tanpa alasan.
Kemenag Sulsel memiliki peran vital dalam menyebarkan informasi keagamaan, menangani isu sensitif seperti kerukunan antarumat beragama, serta memberikan pelayanan publik di bidang haji, zakat, pendidikan madrasah, dan pernikahan.
Mawardi Siradj berencana mengeksplorasi pelaksanaan tugas humas di Kanwil Kemenag Sulsel, mengidentifikasi hambatan yang dihadapi, serta merumuskan strategi optimalisasi yang relevan dengan kebutuhan lapangan. Hasil penelitiannya diharapkan dapat menjadi rujukan praktis untuk meningkatkan kinerja kehumasan lembaga publik, khususnya di sektor keagamaan.(*)